BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Warga Blok Katapang, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, mengeluhkan aroma menyengat dari Kawasan Pengolahan Sampah Mandiri (Kamisama) yang tak hanya mengganggu kenyamanan tetapi juga mencemari air sumur mereka.
Kondisi ini telah berlangsung selama dua hingga tiga bulan terakhir hingga membuat warga terpaksa mencari alternatif air bersih.
Hal ini diutarakan, Sukardi (64), warga setempat yang rumahnya berjarak dua meter dari Kamisama dan merasakan dampak paling parah.
“Baunya sangat menyengat, sampai ke sumur saya. Air sumur jadi bau, jadi harus beli air galon untuk masak,” ungkapnya, Senin (13/1/2025).
Meski begitu, Sukardi masih menggunakan air sumur untuk mandi dan mencuci.
Baca Juga : Tebing Longsor Hantam Rumah Warga di Batulawang Kota Banjar
Masalah ini juga diperparah dengan penumpukan sampah selama 10 hari terakhir yang belum terangkut.
Delta Naufal, Kepala Kawasan Kamisama Karangpanimbal, menjelaskan bahwa penumpukan terjadi karena kurangnya pemilahan sampah di sumbernya serta kerusakan kendaraan pengangkut sampah.
“Kami menerima 4-6 ton sampah setiap hari dari 2.500 pelanggan, tapi hanya enam orang yang memilah. Kendaraan pengangkut juga rusak,” katanya.
Delta menambahkan, tujuan pendirian Kamisama untuk mengolah sampah agar tidak ada yang dibuang ke TPA.
Namun, lanjutnya, hal ini tidak tercapai karena masyarakat masih kurang disiplin dalam memilah sampah.
“Edukasi sudah dilakukan sejak awal, tapi implementasinya masih jauh dari harapan,” jelasnya.
Warga berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret untuk mengatasi masalah ini.
Beberapa opsi yang diharapkan yaitu percepatan pengangkutan sampah atau langkah baru untuk meningkatkan efektivitas pemilahan sampah.
“Kami butuh kesadaran lebih dari masyarakat. Jika tidak, sampah akan terus menumpuk dan masalah ini tak akan selesai,” tegas Delta.
(Hermanto/PasundanNews.com)