BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Badan Kesatuan Bangsa Politik (BAKESBANGPOL) Kota Banjar, mengadakan sosialisasi cegah dini dan deteksi dini konflik sosial sebagai langkah proaktif menjelang pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024, Jumat (8/12/2023) di aula Somahna Bagja Dibuana Setda Kota Banjar.
Kepala Bakesbangpol Kota Banjar, Dedi Suryadi, menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam menjaga stabilitas sosial di tengah dinamika politik.
Menurutnya, sosialisasi mengenai cegah dini dan deteksi dini memiliki peran krusial dalam mencegah potensi konflik serta meredam ketegangan yang mungkin muncul.
“Kegiatan ini sangat penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang potensi risiko dan ancaman, sehingga masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban dan keharmonisan,” ujarnya.
Dedi menambahkan, bahwa upaya cegah dini dan deteksi dini tidak hanya berkaitan dengan keamanan fisik, tetapi juga mencakup aspek-aspek sosial dan politik.
“Sosialisasi ini diharapkan dapat membentuk kesadaran kolektif akan pentingnya peran setiap individu dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan stabil. Dengan demikian, pencegahan konflik dapat menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas lembaga keamanan,” imbuh Dedi.
Melalui kegiatan ini pihaknya berupaya meningkatkan literasi politik masyarakat.
Pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika politik lokal maupun nasional diharapkan dapat membantu warga untuk mengidentifikasi potensi ancaman secara dini.
“Dengan begitu, langkah-langkah preventif dapat diambil lebih efektif, mendukung terciptanya keadaan sosial yang aman dan damai,” katanya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh narasumber yang kompeten, seperti Kasat Reskrim Polres Banjar, Iptu Usep Sudirman, Dandim 0613/Ciamis, Letkol Inf Wahyu Alfiyan Arisandi, Kasi Barang Bukti Kejaksaan Negeri Kota Banjar, Radika Prabu, dan Pj Walikota Banjar, Ida Wanita Hidayati.
Mereka memberikan wawasan mengenai cegah dini dan deteksi konflik sosial, mengingatkan pentingnya menjaga kedamaian dalam proses politik.
Para narasumber tersebut memberikan perspektif dari berbagai sektor, memperkaya pemahaman peserta terkait potensi konflik yang dapat muncul.
Dengan adanya kehadiran narasumber yang berkompeten, diharapkan masyarakat dapat lebih paham dan waspada terhadap potensi gesekan sosial yang mungkin timbul menjelang pemilu.
Berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya cegah dini dan deteksi konflik sosial.
Penguatan pemahaman ini diharapkan dapat menciptakan iklim politik yang kondusif menjelang pemilu serentak 2024.
Dengan sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, diharapkan dapat mencegah dan menanggulangi potensi konflik dengan lebih efektif.
Deni menambahkan, sosialisasi ini juga menjadi langkah strategis dalam membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga kedamaian sosial di masa-masa politik yang krusial.
Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah dan kelompok masyarakat, menjadi modal penting dalam memastikan kelancaran pelaksanaan pemilu dan pemilihan kepala daerah 2024.
“Semoga kegiatan ini memberikan dampak positif dalam menciptakan pesta demokrasi yang aman dan damai pada tahun 2024,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh LSM, Ormas, dan OKP sebagai bagian dari upaya melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam menghadapi dinamika politik. Keberagaman peserta memperkaya diskusi dan memberikan ruang untuk berbagai sudut pandang. (Hermanto/PasundanNews.com)