Rumah Tertua
Ilsutrasi gua sebagai Rumah Tertua (Pixabay/Pexels)

PASUNDANNEWS.COM – Arkeolog sudah mengidentifikasi Gua Wonderwerk di Gurun Kalahari Afrika Selatan selaku rumah tertua di dunia. Fakta baru mengkonfirmasi teori kalau manusia purba telah menempati tempat tersebut 2 juta tahun yang silam.

Periset dari Universitas Toronto serta Universitas Ibrani menguji sedimen buat mengenali umur gua sebagai rumah tertua. Hasil pengujian sudah di terbitkan di Quaternary Science Reviews.

“Kami saat ini bisa berkata dengan percaya. Kalau nenek moyang manusia kami membuat perkakas batu Oldowan simpel di dalam Gua Wonderwerk 1, 8 juta tahun yang lalu,” kata penulis utama Ron Shaar, mengutip CnnIndonesia.

Wonderwerk di nilai selaku web kunci buat Era Batu Dini. Tetapi, para arkeolog tidak sempat menciptakan sisa-sisa manusia di situ. Kebalikannya, penanggalan di peroleh dengan menyelidiki bermacam susunan batuan, yang pula di ketahui selaku urutan sedimen bertingkat.

Gua tersebut berisi jejak sedimen basal, yang di hasilkan oleh gletser yang menurun yang bergesekan dengan batuan dasar. Dengan memakai magnetostratigrafi, cabang stratigrafi yang mengetahui alterasi watak magnet batuan, para periset memastikan tahun 178 ilustrasi dari gua.

Mengutip Eurek Alert, magnetisasi terjalin kala partikel tanah liat yang masuk ke dalam gua dari luar. Menetap di lantai gua prasejarah, sehingga melindungi arah medan magnet bumi di kala itu.

“Analisis laboratorium kami menampilkan kalau sebagian ilustrasi di magnetisasi ke selatan, bukan ke utara. Yang ialah arah medan magnet hari ini,” ucap Shaar.

Penanggalan situs gua

Ari Matmon, Direktur Institut Ilmu Bumi Universitas Ibrani mengandalkan tata cara penanggalan sekunder buat lebih mengonfirmasi manusia awal mula bisa jadi sudah menempati situs tersebut.

“Partikel kuarsa di pasir mempunyai jam geologis bawaan yang mulai berdetak di kala mereka merambah gua. Di lab, kami bisa mengukur konsentrasi isotop khusus dalam partikel tersebut serta merumuskan berapa lama waktu yang sudah lalu semenjak butiran pasir tersebut. masuk ke dalam goa,” ucap Matmon.

Penanggalan kegiatan manusia prasejarah di Gua Wonderwerk mempunyai implikasi yang luas.

Co direktur proyek Gua Wonderwerk, Michael Chazan dari Universitas Toronto serta Liora Kolska Horwitz dari Koleksi Sejarah Alam Nasional Universitas Ibrani menerangkan kalau penemuan di Wonderwerk ialah langkah berarti buat menguasai tempo evolusi manusia di segala dunia.

“Dengan skala waktu yang di resmikan buat Gua Wonderwerk, kita bisa terus menekuni ikatan antara evolusi manusia serta pergantian hawa, serta evolusi metode hidup nenek moyang manusia purba kita,” ucap Chazan.

(Boim)