BANDUNG, PASUNDANNEWS – Aksi unjuk rasa sekelompok pemuda yang memakai baju massahitam di depan Gedung DPRD Jabar berakhir ricuh, Selasa (6/10). Aksi tersebut adalah upaya penolakan terhadap UU Cipta Kerja dan menuntut agar segera di terbitkan Perppu atas UU tersebut.
Situasi yang sangat tidak terkendali massa aksi yang semula berjalan damai berakhir ricuh. Hingga pada rabu (7/10) Para demonstran kembali melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPRD Jabar dari pagi hingga sore hari.
Kejadian aksi unras yang berujung ricuh tersebut berimplikasi terhadap rusaknya fasilitas umum dan jelas ini menodai semangat penolakan terhadap UU tersebut.
Billy Budi Santosa Ketua Laskar Garuda Indonesia Kota Bandung mengungkapkan kekecewaannya terhadap aksi unras yang berujung ricuh dan mengakibatkan rusaknya fasilitas umum dan menodai nolai perjuangan atas nama rakyat itu.
“Aksi unras selayaknya mengikuti prosedur, tidak anarkis atau bahkan sampai menggangu keamanan dan ketertiban serta tidak merusak fasikitas umun yang ada di Kota Bandung dan diperuntukan untuk semua warga”, ungkap Billy.
Sebagai bagian dari komponen pemuda di kota ini, dirinya mengharapkan semua komponen untuk menjaga kondusifitas kota Bandung dari segala bentuk hal yang pada akhirnya merugikan masyarakat itu sendiri.
Dirinya memantau langsung aksi unras tersebut. Ia menilai bahwa para pendemo tersebut tidak murni dari kalangan mahasiswa.
“Berdasarkan pantauan saya, sepertinya aksi demo kemarin tidak murni mahasiswa, karena kalau Bandung, hampir semua tahu ada komunitas anarko yang akhirnya mencederai perjuangan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasinya, demo boleh tapi jangan rusuh atau anarkis”, tutup Bily (Red)