KBB, PASUNDANNEWS – Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Bandung Barat (KBB) berlangsung ketat, hal ini berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan yang di lakukan Panitia Seleksi (Pansel) dalam rangka memutus penyebaran Covid-19.
Sesuai Standar Operational Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN), terlihat Pansel berupaya keras agar pelaksanaan SKB tidak lantas menjadi episentrum penyebaran virus.
Langkah ini tentu diapresiasi oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna (AUS) yang berkenan hadir meninjau pelaksanaan SKB, Sabtu, (19/9) di Gedung B Kantor Pemda KBB.
Aa Umbara mengatakan bahwa berdasarkan hasil peninjauan walau terdapat tiga orang peserta yang reaktif dan dua orang yang diatas suhu 37,3 derajat celsius, namun dengan rangkaian protokol yang ketat, ia menilai kondisi secara keseluruhan relatif aman dan nyaman.
“Ini bagus, walau tadi ada beberapa yang reaktif dan suhu diatas yang telah ditentukan, namun dengan segala penanganan dan penerapan SOP, kondisi relatif aman dan nyaman,” ujar Aa.
Dalam kesempatan itu, AUS juga menanggapi sistem Computer Assisted Test (CAT) atau tes berbasis komputer yang diterapkan dua kali terakhir dalam rekrutmen CPNS, dimana ia menilai CAT merupakan sistem yang paling efektif dalam menjaring kualitas dan sumber daya CPNS yang berkualitas.
“Karena betul-betul berpikir, murni, tidak ada titipan, buktinya anak (menantu) saya juga tidak lolos,” jelasnya.
SKB di KBB diikuti oleh 688 peserta, dilaksanakan pada Sabtu-Minggu (19-20/9) dimana setiap harinya dibagi ke dalam tiga sesi dengan masing-masing peserta setiap sesi berjumlah 119 orang.
Peserta seleksi wajib mematuhi protokol kesehatan, yakni membawa Surat Keterangan bebas Covid-19, peserta wajib menggunakan masker dan pelindung wajah (faceshield), mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand sanitizer dan selalu menjaga jarak antar sesama.
Kemudian peserta seleksi dengan kondisi reaktif atau suhu di atas 37,3 derajat celcius diberikan tanda khusus dan mengikuti ujian di ruangan khusus dan diawasi dengan petugas yang wajib memakai masker dan pelindung wajah.(boim)