PASUNDANNEWS, CIANJUR – Sebagai upaya menjaga kualitas dan kuantitas air tanah alami, PT Tirta Investama Cianjur (Danone-AQUA) bekerjasama Yayasan Konservasi Alam dan Lingkungan (YKAL) melakukan penanaman pohon, pembuatan sumur resapan air, penampungan air, dan Rain Harvesting System (RHS), di wilayah Kampung Barukusumah
Desa Kabonpeteuy Kecamatan Gekbrong. Program tersebut dilakukan dengan mekanisme padat karya memberdayakan masyarakat terdampak covid -19.
CSR Manager PT Tirta Investama Cianjur (Aqua) Usep Warsono menjelaskan upaya konservasi terus dilakukan Aqua bersama masyarakat, hal ini demi memperbaiki lingkungan. Salah satunya yang kini konsisten dilakukan bersama Yayasan Konservasi Alam dan Lingkungan (YKAL), melakukan penanaman pohon, pembuatan sumur resapan air, penampungan air, dan Rain Harvesting System (RHS).
“Kali ini program konservasi dilakukan ditengah pandemi covid -19, dan kami bersama YKAL menggandeng warga terdampak covid -19 untuk merealisasikan program padat karya. Untuk tahun 2020 kami melakukan penanaman pohon, pembuatan sumur resapan air, penampungan air, dan Rain Harvesting System (RHS) di kawasan Kampung Barukusumah Desa Kabonpeteuy Kecamatan Gekbrong,” jelasnya saat ditemui dilokasi kegiatan, Kamis (28/5/2020).
Diakuinya, melalui program konservasi ini diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk bersama – sama menjaga kelestarian alam. Diharapkan program yang digulirkan bisa bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan.
“Kami merasa bertanggung jawab untuk melakukan upaya konservasi dan sudah berlangsung sejak 2014 secara kontinue setiap tahunnya. Selain program konservasi, kami pun melakukan pendampingan kepada masyarakat yakni himpunan petani organik Cianjur, dan tengah membantu komunitas difable di wilayah Warung Kondang dengan bisa menghasilkan kemandirian seperti melakukan produksi batik,” paparnya.
Sementara itu Direktur Yayasan Konservasi Alam dan Lingkungan YKAL Usep Suparman menjelaskan
melalui program konservasi ini dampak lingkungan yang semula kritis kini menjadi hijau, air pun mengalir, dan perekonomian masyarakat maju.
“Sejak tahun 2015 kami melakukan program pendampingan model konservasi, dengan kemitraan jasa lingkungan,” paparnya.
Diakuinya penghijauan di kawasan Peteuy Condong ini, sangat bermanfaat kepada warfa di kawasan Warungkondang, Cibeber, hingga Cianjur Kota. Pasalnya kawasan tersebut masuk ke dalam Sub Das Cibeleng dan Citarum.
“Kawasan Peteuy Condong masuk ke hulu, jadi kami tanami dengan aneka tanaman keras dan buah buahan jumlahnya sekitar 3.500 bibit,” jelasnya.
Menurutnya, potensi sumber daya air yang melimpah di Gunung Gede memiliki peranan penting terhadap warga Cianjur. Sehingga pemanfaatan sumber daya air tersebut tentunya perlu diimbangi dengan usaha untuk menjaga kelestarian sumber daya air.
Wawan Sutisna (50) salah seorang warga Kampung Barukusumah mengaku sangat bersyukur dengan adanya bantuan konservasi yang diberikan ditengah – tengah masyarakat. Pasalnya dampak covid -19 ini sangat luar biasa, hingga penghasilan berkurang.
“Saya sangat bersyukur adanya bantuan pemulihan lingkungan, Alhamdulillah selain bermanfaat untuk lingkungan, ditengah covid -19 bisa penanggulangan kerja untuk masyarakat jadi masyarakat tidak menganggur,” tukasnya. (Pasundannews / fhn)