BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis pada Rabu (21/5) memicu serangkaian bencana alam di berbagai kecamatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis mencatat sedikitnya 22 laporan kejadian bencana, mulai dari tanah longsor, pergerakan tanah, banjir, hingga pohon tumbang dan rumah ambruk.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, menjelaskan bahwa fenomena cuaca ekstrem telah menimbulkan kerentanan di sejumlah wilayah dengan topografi rawan bencana.
“Sebanyak 22 laporan bencana kami terima dalam waktu singkat, yang mencakup tanah longsor, pergerakan tanah, banjir, dan rumah tertimpa pohon. Ini menunjukkan tantangan besar yang sedang kita hadapi akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrem,” ujar Ani.
Baca Juga : Bupati Ciamis bersama BBWS Citanduy Tindaklanjuti Dampak Banjir di Panumbangan
Adapun bencana yang dilaporkan tersebar di berbagai kecamatan yaitu Tanah Longsor di Mekarmulya (Desa Kertayasa, Kecamatan Panawangan), Desa Rawa dan Sadewata (Kecamatan Lumbung) Desa Payungagung (Kecamatan Panumbangan).
Lalu Desa Cipaku (Kecamatan Cipaku), Desa Sukamanah (Kecamatan Sindangkasih), Desa Linggapura, Kawali, Karangpawitan, Sindangsari (Kecamatan Kawali), Desa Sukahurip (Kecamatan Cihaurbeuti).
Kemudian, Pergerakan Tanah terjadi di Desa Sukajaya (Kecamatan Rajadesa). Selanjutnya Banjir di Desa Kertaharja dan Tanjungmulya (Kecamatan Panumbangan), Desa Sukasetia (Kecamatan Cihaurbeuti).
Selanjutnya, Pohon Tumbang terjadi di Desa Langkapsari (Kecamatan Banjaranyar) dan Desa Sukajadi (Kecamatan Pamarican).
Lalu ada juga laporan kerusakan infrastruktur, diantaranya yaitu rumah ambruk dan TPT longsor di Kelurahan Sindangrasa (Kecamatan Ciamis), Tebing dan TPT longsor di Desa Cipaku (Kecamatan Cipaku).
Respons Cepat BPBD Ciamis Tangani Laporan Bencana
Setelah menerima laporan, BPBD Ciamis segera mengerahkan tim asesmen dan penanganan darurat ke seluruh lokasi terdampak.
Selain pengecekan lapangan, tim juga menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang terdampak langsung.
“Kami memastikan respons cepat dengan mengirimkan tim ke lokasi bencana. Asesmen langsung dilakukan, dan bantuan logistik segera disalurkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat,” jelas Ani.
Ani juga menggarisbawahi bahwa intensitas hujan tinggi dan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan utama dalam penanggulangan bencana ke depan.
Oleh karena itu, BPBD terus memperkuat sistem peringatan dini, koordinasi lintas sektor, serta mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
“Kami terus memantau kondisi cuaca dan wilayah rawan bencana. Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan kejadian bencana dan mengikuti arahan dari petugas lapangan,” tutupnya.
(Pepi Irawan/PasundanNews.com)