PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM – Aksi penipuan bermodus mengaku sebagai guru terjadi di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Seorang pria tak dikenal masuk ke ruang kelas SD dan memperkenalkan diri kepada siswa sebagai tenaga pengajar baru, Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 07.05 WIB.
Pelaku lalu meminta para siswi yang mengenakan perhiasan emas, seperti cincin dan kalung, untuk melepasnya.
Ia beralasan akan ada razia dari pihak kepolisian dan mengaku akan menyimpan perhiasan tersebut agar tidak disita.
Siswi yang tidak menaruh curiga menyerahkan perhiasan mereka. Usai mengumpulkan barang-barang berharga tersebut, pelaku langsung melarikan diri tanpa diketahui pihak sekolah.
Salah satu ruang kelas yang menjadi sasaran yaitu kelas 3 SDN 1 Bagolo. Tercatat, tiga orang siswi kehilangan cincin emas dalam kejadian tersebut.
Aksi pelaku tergolong cepat dan tidak sempat dicegah guru maupun staf sekolah.
“Saat itu kami sedang di ruang guru. Saya lihat ada orang tak dikenal masuk kelas lalu buru-buru keluar. Katanya mau menemui salah satu siswi,” ujar Sukarsih, guru SDN 1 Bagolo, Rabu (16/4/2025).
Usai kejadian, Sukarsih bertanya kepada siswi yang sempat ditemui pelaku. “Anak itu akhirnya mengaku bahwa cincinnya diserahkan ke orang itu,” ungkapnya.
Modus serupa ternyata juga terjadi di beberapa sekolah dasar lain di Kecamatan Kalipucang, seperti SDN 3 dan 4 Putrapinggan, serta SDN 1 Banjarharja.
Total kerugian diperkirakan mencapai belasan juta rupiah dari perhiasan yang berhasil dibawa kabur.
Pihak sekolah yang menjadi korban telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Kalipucang.
Polisi saat ini tengah menyelidiki dan mengimbau sekolah-sekolah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap orang asing di lingkungan pendidikan.
(Deni Rudini/PasundanNews.com)