Debat publik calon bupati dan wakil bupati kabupaten Pangandaran. Foto/Istimewa

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM  – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pangandaran, Citra-Ino dan Ujang Endin-Dadang Solihat adu gagasan untuk membangun Pangandaran.

Acara debat publik perdana yang digelar KPU setempat ini berlangsung di Hotel Pantai Indah Pangandaran, Rabu (30/10/2024).

Mereka menyampaikan visi dan misi serta saling adu gagasan untuk membangun Kabupaten Pangandaran lima tahun ke depan.

Salah satu tema pada debat publik ini yaitu peningkatan daya saing ekonomi dan pembangunan pariwisata serta infrastruktur.

Semetara itu yang paling disoroti yaitu berkaitan dengan kondisi fiskal Pangandaran yang tidak sehat karena utang daerah sebesar 411 Miliar.

Pasangan nomor urut 2 Ujang-Dadang menyatakan bahwa untuk menyelesaikan defisit anggaran pihaknya tidak akan meminjam.

Ujang mengatakan, kedepan akan memanfaatkan APBD dan menekan biaya operasional dan mengurangi kegiatan yang sifatnya seremonial.

“Kami akan memanfaatkan APBD. Ke depannya, kami berkomitmen agar tidak meninggalkan utang bagi pemerintahan yang baru,” jelasnya.

Ujang memaparkan, untuk pembangunan lainnya, akan mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat dan provinsi.

Selain itu juga akan memanfaatkan sumber pembiayaan alternatif, seperti CSR, kerja sama, dan pengelolaan aset daerah.

“Kami akan mencari solusi terbaik agar pembangunan tetap berkelanjutan tanpa harus bergantung pada utang,” ungkapnya.

Semetara itu, pasangan nomor urut 1 Citra-Ino memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan persoalan defisit anggaran.

Berbeda dengan paslon nomor 2, Citra justru menyebut untuk membangun daerah perlu ada yang namanya  pinjaman.

“Efisiensi anggaran jelas harus ada, lalu peningkatan potensi PAD dan pinjaman. Dengan kondisi kondisi keuangan saat ini tidak mungkin tidak melakukan pinjaman,” ujarnya.

Citra menegaskan, untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan justru harus melakukan pinjaman, sehingga akan optimal.

“Mendengarkan jawaban nomor urut 2 itu lucu kalau tidak hutang. Pembangunan tdak akan berjalan maksimal, tetap kita harus pinjam,” pungkasnya.

(Deni Rudini/PasundanNews.com)