BERITA NASIONAL, PASUNDANNEWS.COM – Bank BJB terus berkomitmen untuk mendukung UMKM agar bisa naik kelas.

Dalam hal ini, Bank BJB berperan aktif dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian khususnya di Jawa Barat dan Banten.

Bank BJB memperkuat kolaborasi bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).

“Melalui fokus pada pembiayaan dan pemberdayaan perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro,” ujar Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Widi Hartoto, Kamis (3/10/2024).

Dengan dukungan ini, Bank BJB turut membantu pelaku usaha kecil agar bisa naik kelas dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Total penyaluran kredit Bank BJB untuk PNM Mekaar hingga 30 Juni 2024 di Jawa Barat dan Banten mencapai Rp 5,30 triliun.

Total outstanding Mekaar sebesar Rp 43,75 triliun, outstanding Mekaar di Jawa Barat dan Banten sebesar Rp 10,14 triliun atau sekitar 23,17% dari total portofolio Mekaar nasional.

Komitmen Bank BJB Dorong Pelaku Usaha Mikro Agar Terus Berkembang 

Capaian tersebut tersebut menunjukkan komitmen Bank BJB dalam mendukung pelaku usaha mikro di wilayah Jawa Barat dan Banten.

PNM Mekaar merupakan program pemberdayaan yang memberikan layanan pinjaman modal khusus bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha mikro.

Program ini diluncurkan pada tahun 2015 dengan fokus untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.

Peningkatan tersebut yaitu melalui pembiayaan yang tidak memerlukan agunan fisik dan dilakukan secara berkelompok.

Para nasabah akan mendapatkan tiga modal yaitu modal finansial, intelektual, dan sosial.

“Program PNM Mekaar, memiliki sejumlah kriteria yang harus dipenuhi oleh nasabahnya,” ungkap Widi.

Ia memaparkan, pertama, PNM Mekaar ditujukan bagi perempuan yang berasal dari keluarga prasejahtera, yang telah memiliki usaha atau ingin memulai usaha.

Dengan indeks pendapatan per kapita maksimal sebesar USD 1,99 per hari, atau setara dengan Rp 800 ribu per bulan.

Selain itu, keluarga tersebut juga harus memenuhi kriteria “Cashpoor Index House” atau mereka yang berada dalam kategori rumah tangga berpenghasilan rendah.

Kedua, pembiayaan PNM Mekaar tidak mensyaratkan adanya agunan fisik dari nasabah.

“Sebaliknya, sistem pembiayaan ini bersifat tanggung renteng,” tuturnya.

Ketiga, program ini mengharuskan adanya pertemuan kelompok mingguan (PKM) sebagai bagian dari proses pengelolaan pinjaman.

Setiap kelompok minimal terdiri dari 2 subkelompok dan maksimal 6 subkelompok, dengan masing-masing beranggotakan minimal 10 hingga 30 orang di lingkungan yang sama.

“Bisa membangun jejaring sosial sebagai bagian dari modal sosial dan mendapatkan dukungan moral serta teknis dari sesama anggota kelompok,” jelasnya.

Dukungan Finansial yang Kuat bagi PNM dari Bank BJB

Sejak awal kehadirannya, PNM Mekaar terus berkembang dengan berbagai layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Hingga 30 Juni 2024, sebanyak 15,2 juta nasabah ultra mikro tergabung sebagai nasabah PNM Mekaar.

“Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat dari program yang ditawarkan oleh PNM, dengan dukungan finansial yang kuat dari Bank BJB,” kata Widi.

Selain itu, sejak akhir tahun 2018, PNM juga mulai mengembangkan PNM Mekaar Syariah di beberapa wilayah seperti Aceh, Padang, sampai Nusa Tenggara Barat.

Hingga saat ini, 73 persen pembiayaan PNM berbasis syariah. Langkah ini dilakukan untuk memperluas jangkauan dan manfaat program.

Sehingga semakin banyak perempuan prasejahtera yang dapat terjangkau oleh program ini.

Bank BJB sendiri telah menjadi salah satu kreditur utama bagi PNM sejak kuartal ketiga tahun 2021 hingga sekarang.

Selain dukungan finansial, Bank BJB juga mendukung kegiatan edukasi yang dilakukan PNM melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).

Berdasarkan data nominatif PNM Mekaar per 30 Juni 2024, total outstanding secara nasional mencapai Rp43,8 triliun.

Dari jumlah ini, sekitar Rp10,14 triliun atau 23,18% berada di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Hal ini menunjukkan bahwa wilayah ini menjadi fokus utama dalam penyaluran pembiayaan Mekaar.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bank BJB juga terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan keuangan bagi UMKM dan ultra mikro.

Bank BJB juga berencana untuk terus memperluas dukungannya terhadap program PNM Mekaar di lebih banyak daerah.

“Serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk memperluas jangkauan dan manfaat program,” tandas Widi.

(Herdi/PasundanNews.com)