Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis mencanangkan pasar digital bersama warga Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Foto/Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis mencanangkan pasar digital bersama warga Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.

Diketahui, KKN UID Ciamis di Desa Pawindan ini turut mengusung tema ‘Ekonomi Digital untuk Pemberdayaan Ekonomi di Desa Pawindan’.

Dalam mengawal program ini, mahasiswa KKN tersebut memulai dengan konsolidasi ide.

Nampak ruang-ruang pertemuan melalui silaturahmi sudah dimulai yang berlangsung pada Kamis (15/8/2024).

Pertemuan mahasiswa KKN tersebut antara lain dengan para stakeholder setempat, yaitu Pemerintah Desa Pawindan dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Pawindan.

“Tujuan silaturahmi ini untuk menegaskan dukungan kami dalam pengembangan pasar digital sebagai inisiatif utama,” jelas Ketua Kelompok KKN UID Desa Pawindan, Galih Firmansyah.

Komitmen terhadap Pasar Digital

Komitmen terhadap pasar digital ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang menyatakan komitmen bersama untuk serius mengembangkan pasar digital.

“Kesepakatan ini mencakup rencana implementasi dan pengelolaan platform digital,” kata Galih.

Hal tersebut akan memungkinkan pelaku usaha mikro dan kecil di desa untuk memasarkan produk mereka secara online melalui WhatsApp Bisnis.

Mahasiswa KKN juga akan menyelenggarakan acara akbar yang dirancang untuk mendukung pendidikan, kesehatan, dan pengembangan UMKM di Desa Pawindan.

“Acara ini akan menjadi momentum penting untuk memperkenalkan pasar digital dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” ujarnya.

Tentunya, tambah Galih, perlu didukung dengan pelatihan intensif mengenai penggunaan teknologi digital untuk pelaku usaha, termasuk cara mengelola akun WhatsApp Bisnis dan teknik pemasaran digital.

“Kami berkomitmen untuk membantu masyarakat Desa Pawindan dalam mengoptimalkan potensi ekonomi mereka melalui teknologi digital,” katanya.

Ia memaparkan, bahwa pasar digital bukan hanya sebuah platform, tetapi langkah awal menuju transformasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Ada tiga alasan mengapa kami memilih WhatsApp Bussines diantaranya mengefisienkan gerak pasar yang secara umum kita mengetahui bahwa aplikasi WhatsApp sudah menjadi hal lumrah di pikiran masyarakat (pelaku UMKM),” sebutnya.

Kedua, lanjut Galih, untuk mengurangi kebutuhan, mengingat transaksi online tidak perlu punya jongko dan ruko, sebab dapur rumah masing-masing bisa dijadikan lahan produksi.

“Ketiga, circular economic di internal masyarakat Pawindan. Gagasan ini akan tetap kami wujudkan sekalipun mengalami kendala anggaran,” tegasnya.

Dukungan Pemerintah Setempat

BPD Desa Pawindan menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif pasar digital dan acara akbar ini.

“Pengembangan pasar digital ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian desa dan memperkuat kerjasama antara pelaku usaha dan konsumen,” ungkap Ketua BPD Desa Pawindan, Rudi Hartono.

“Insyaallah saya akan sampaikan ke Kepala Desa dan saya yakin beliau siap mendukung selama kegiatan bersifat positif,” imbuhnya.

Ia meneruskan, keterbatasan anggaran bukan menjadi halangan, pihaknya berharap gagasan dari mahasiswa KKN bisa turut berkontribusi atas kemajuan desa ke arah yang lebih baik.

“Sedikitnya akan membawa angin segar bagi masyarakat dan kebahagiaan aktual bagi teman-teman KKN,” tandas Rudi.

(Herdi/PasundanNews.com)