Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Ciamis menggelar Rakor (Rapat Koordinasi) peningkatan PAD (Pendataan Asli Daerah) di Aula Bapenda Ciamis. Foto/PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Ciamis menggelar Rakor (Rapat Koordinasi), pada Rabu (17/7/2024) di Aula Kantor Bapeda Ciamis.

Dalam rakor tersebut Bapenda sebagai koordinator pengelolaan PAD (Pendapatan Asli Daerah) turut melibatkan seluruh stakeholders terkait.

Antara lain yaitu sejumlah perangkat daerah pengelola retribusi, BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) atau Perumda Ciamis, serta Bank BJB Cabang Ciamis.

Rakor dipimpin langsung oleh Kepala Bapenda, Dr. Aef Saefuloh, M.Si., dengan didampingi oleh seluruh kepala bidang lingkup Bapenda Ciamis.

Dalam paparannya, Aef menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengelola pendapatan atas kinerja dalam semester 1 tahun 2024 ini.

“Secara keseluruhan, capaian realisasi PAD Kabupaten Ciamis mencapai 55,72% dari target yang ditetapkan,” katanya.

Meskipun lanjut Aef, capaian tersebut secara rinci masih terdapat beberapa jenis pendapatan yang masih dibawah 50%.

Kegiatan rakor agar bisa dimanfaatkan oleh stakeholder terkait sebagai sarana komunikasi, koordinasi solutif atas kendala yang dihadapi.

“Selain itu juga sebagai lesson learn dari perangkat daerah yang realisasi nya bisa melebihi dari target yang ditetapkan,” jelasnya.

Aef menyebutkan, koordinasi antar pengelola retribusi tidak hanya secara formal, akan tetapi diharapkan bisa dilaksanakan juga dikesempatan non formal.

“Manfaatkan setiap kesempatan untuk diskusi dalam pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan,” ujar Aef.

Sehingga diharapkan akan muncul ide atau inovasi yang akan mampu memberikan solusi dalam meningkatkan PAD Kabupaten Ciamis.

Bapenda Ciamis Ajak Stakeholder Terkait Tingkatkan PAD  

Saat ini, kemandirian fiskal Kabupaten Ciamis menempati posisi bawah di Jawa Barat.

“Hal ini harus menjadi pemicu kita dalam meningkatkan PAD, yang tentu saja dengan selalu mempedomani segala aturan yang berlaku,” tuturnya.

Aef menambahkan, bahwa jangan sampai karena ingin meningkatkan PAD tetapi menyebabkan ekses negatif terhadap hal lain.

“Artinya peningkatan PAD harus melalui telaahan atau kajian yang reliabel dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu juga diadakan diskusi kepada semua peserta rakor, terutama pengelola pendapatan yang capaian masih dibawah 50%.

“Diperoleh informasi mengenai kendala dalam pelaksanaan pencapaian target serta upaya yang telah dan akan dilaksanakan,” kata Aef.

Menanggapi hal ini, ia pun memerintahkan kepada kepala bidang jajaran Bapenda agar selalu berkomunikasi dan koordinasi dengan para pengelola retribusi.

“Bersama-sama meningkatkan PAD sesuai dengan kewenangannya, sehingga target bisa tercapai bahkan bisa melebihi target,” paparnya.

Aef mengatakan, pertemuan atau diskusi seperti ini akan lebih sering dilaksanakan dan difokuskan untuk masing-masing pengelola retribusi.

Ia pun berharap bisa memberikan kontribusi maksimal terhadap kemampuan keuangan daerah (kemandirian fiskal).

“Sehingga akan meningkatkan pula pembangunan di Kabupaten Ciamis. Dan dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” tandasnya.

(Herdi/PasundanNews.com)