BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Elektabilitas H. Nana Suryana Bakal Calon (Bacalon) Walikota Banjar dari PDIP masih unggul.
Hasil survei Poltracking Indonesia yang dilakukan oleh Partai Golkar menunjukan elektabilitas H. Nana Suryana sebesar 28 persen.
Survei elektabilitas Nana Suryana terpaut lumayan jauh dari Ketua DPD Golkar Kota Banjar Dadang Kalyubi yang memperoleh poin sebesar 16,9 persen.
Selain survei tersebut, H. Nana Suryana juga menunjukkan elektabilitas yang tinggi dalam survei yang dilakukan oleh internal PDIP pada Maret 2024.
Menurut H. Nana Suryana, selisih hasil survei Maret 2024 antara dirinya dan Dadang Kalyubi cukup besar.
“Selisih hasil survei Maret 2024 antara saya nomor satu dan nomor dua Dadang Kalyubi itu cukup besar. Kendati hasil survei elektabilitasnya terbesar seperti itu, dipastikan saya akan terus bergerak dan tidak akan terlena. Karena, politik itu dinamis dan fluktuasinya tinggi,” ujar Nana kepada awak media, Sabtu (29/6/2024) di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Banjar.
Nana menegaskan bahwa semua hasil survei tersebut akan menjadi pedoman atau kompas untuk bergerak lebih masif di masa mendatang.
Nana menyebutkan, mulai Juni ini pihaknya akan terus melakukan peningkatan soliditas struktur internal PDIP melalui konsolidasi dari tingkat DPC hingga anak ranting PDIP.
Penjajakan Koalisi Parpol untuk Mengusung Pasangan Calon
Nana menambahkan, bersamaan dengan berjalannya waktu tersebut juga akan melakukan penjajakan koalisi parpol untuk bakal pasangan calon.
“Saat ini, PDIP sudah sepakat berkoalisi dengan PPP, sementara dengan PKB dan parpol lain masih dalam tahap penjajakan. PDIP terbuka berkoalisi dengan parpol mana pun yang mau membangun Banjar lebih baik dan lebih maju di masa mendatang,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, survei mengenai parpol koalisi dan bakal calon pendamping untuk Wakil Wali Kota Banjar akan dilakukan pada awal Juli 2024.
“Hasil survei Juni 2024 akan menentukan arah koalisi sekaligus pasangan calon di Pilkada Kota Banjar 2024,” terangnya.
Menurutnya, seorang pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, ibarat keluarga, yang tentunya harus saling mengisi dan melengkapi.
Nana juga mengatakan, calon wakil yang dipilih haruslah seseorang yang memiliki kecintaan dan komitmen untuk membangun Banjar.
“Calon wakil itu diharuskan orang yang sama-sama “nya’ah” (sayang), mau membangun Banjar lebih maju. Biasanya, orang nya’ah ka Banjar, lahir dan besar di Kota Banjar, bukan orang luar Kota Banjar,” tuturnya.
Diketahui, survei yang dilakukan oleh Partai Golkar dan Poltracking Indonesia melibatkan 420 responden dengan margin error sebesar 2 persen.
Beberapa nama lain yang muncul dalam survei ini antara lain Bambang Hidayah memperoleh poin 8,8 persen dan Akhmad Dimyati 6,1 persen.
Kemudian Sudarsono 4,8 persen. Adapun responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 16,9 persen.
(Hermanto/PasundanNews.com)