Dalam rangka melestarikan alam IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) dan MSC ( Madati Shooting Club) Desa Sadapaingan, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis gelar penanaman pohon dan melepasliarkan buruh di hutan gunung madati. Foto/Ist.

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Dalam rangka melestarikan alam IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) dan MSC ( Madati Shooting Club) Desa Sadapaingan, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis gelar penanaman pohon.

Kegiatan tersebut juga sekaligus dengan pelepasan burung ke alam liar yang bertempat di hutan Gunung Madati, Minggu (17/12/2023).

Ketua IRMAS Desa Sadapaingan, Rifki Abdul Aziz mengatakan bahwa alam merupakan segala sesuatu yang termasuk dalam satu lingkungan, golongan.

“Alam dianggap satu keutuhan jika mengacu pada pengertian alam itu sendiri. Maka sangatlah berperan penting alam bagi kehidupan manusia,” tuturnya kepada PasundanNews.com.

Ia menerangkan, alam dan manusia juga mahluk lainnya yang merupakan satu kesatuan yang utuh, yang harus dilestarikan dan dijaga.

“Ini lah yang menjadi alasan kita melaksanakan aksi menanam pohon beringin beberapa titik tertentu mata air. Sehingga sumber mata air terus melimpah,” jelasnya.

Rifki menambahkan, pohon beringin atau yang dalam bahasa latin yaitu ‘Ficus Benjamina’, merupakan tumbuhan ficus yang akarnya mampu menembus lapisan air tanah dangkal sehingga dapat membuka aliran air permukaan.

“Kami bekerja sama dengan komunitas MSC, untuk melaksanakan kegiatan pelestarian alam,” ungkap Rifki.

Kemudian, ia menjelaskan, pohon beringin juga turut melestarikan mata air, dan mengurangi erosi serta tanah longsor.

“Selain itu juga, pohon beringin mampu menyerap racun dan CO2 (Karbondioksida) di udara, serta menghasilkan oksigen. Sehingga udara menjadi lebih segar dan buah yang dihasilkan pohon beringin bisa dijadikan makanan alami burung sekitar,” bebernya.

Melepaskan Burung ke Alam Liar 

Pada kesempatan yang sama, Ketua MSC, Jajang Akmaludin menyampaikan, kegiatan yang lain yaitu melepasliarkan burung.

“Kami melepasliarkan dua jenis burung yaitu burung Cipoh dan Kolibri. Kalau burung Cipoh merupakan burung dengan nama latin ‘Aeghitina Tiphia’, sebagai pemakan ulat pohon sedangkan Kolibri dengan nama latin ‘Trochilidae’, sebagai pemakan nektar bunga,” jelas Jajang.

Ia mengatakan, kedua burung tersebut sangat bermanfaat. Dalam segi yang lain, suaranya nyaring dan berguna untuk menjaga ekosistem alam.

“Saat ini, jarang sekali kedua burung itu terdengar suaranya dan terlihat di alam,” ungkapnya.

Jajang mengharapkan, kegiatan pelestarian alam di hutan Madati tersebut bisa menjadi dasar utama agar alam yang ada di desa Sadapaingan terus lestari.

“Baik dari segi ekologis dan ekosistemnya, dan menjadi sebuah kesadaran bersama tanpa melihat pandang bulu,” katanya.

Terakhir, ia berpesan, setiap orang sejatinya adalah satu-satunya kelompok yang dapat berperan aktif dalam menjaga dan merawat alam semesta.

“Karena kita semua bertanggung jawab merawat alam, agar tetap terjaga bagi anak cucu kita,” pungkasnya. (Herdi/PasundanNews.com)