Diduga Warga Sipil Ikut Terlibat dalam Pengeroyokan Oleh Oknum TNI AL di Purwakarta
Ilustrasi (Pixabay)

Purwakarta, Pasundannews – Tersangka bernama samaran R yang ikut serta pengeroyokan 2 warga di Purwakarta, Jawa Barat. Di sebut-sebut memfasilitasi dalam bentuk kendaraan untuk enam oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut untuk menjemput korban.

Di ketahui, dalam kejadian tersebut salah seseorang warga sipil meninggal dunia akibat di aniaya oleh oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan laut (AL).

“Tersangka ini ternyata memberi fasilitas berbentuk kendaraan roda empat tipe Toyota Avanza. Kemudian kendaraan ini di gunakan untuk menjemput korban,” kata Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Fitran Romajimah, Senin (21/6).

Fitran menngatakan kendaraan tersebut di gunakan untuk membawah para korban di bawa ke Wisma Atlet Purwakarta. Setelah itu di aniaya serta di keroyok oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut.

“Sdr R ikut dan dalam menopang memberikan fasilitas kepada di duga pelaku lain, sehingga perbuatan tersebut terjadi,” tuturnya.

Saat ini, kata ia, penyidik masih melaksanakan pendalaman terhadap tersangka R. Penyidik juga sudah menyita mobil yang di gunakan para tersangka.

Dari pengecekan terhadap korban, di temui cedera lebam di punggung dan bengkak pada bibir sebelah kanan.

Komandan Puspomal Laksamana Muda Tentara Nasional Indonesia(TNI) Nazali Lempo menjelaskan insiden bermula di kala oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut mencari mobil yang di duga di curi oleh korban.

Sesudah di lakukan pencarian, pelaku yang nyatanya 2 orang warga sipil itu di temui. Setelah itu para anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu langsung membawa 2 orang masyarakat tersebut ke Wisma Atlet Purwakarta.

Singkatnya, 2 warga sipil ini mengakui kalau mereka sudah menggelapkan bahkan menjual mobil tersebut. Tetapi, penganiayaan itu membuat salah satu masyarakat meninggal.

“Seperti itu awal kejadian pengeroyokan itu, bisa jadi di luar kendali pula anggota kita bisa jadi lepas emosi, buat menekan (warga) bisa jadi saat peristiwa itu terjadi aksi yang di luar batas,” jelasnya.

*Sanjaya*