PASUNDANNEWS – Ketua Komite Kebijakan Penindakan Covid- 19 Kota Bandung, Oded M. Danial berharap masjid-masjid di Kota Bandung menggelar salat Idulfitri 1442 Hijriah. Hal itu guna memecah konsentrasi jemaah yang biasa melakukan salat Id di lapangan ataupun masjid besar.
Ini ialah upaya desentralisasi penerapan salat Idulfitri. Sehingga dapat meminimalisir terbentuknya kerumunan.
“Hasil rapat ini krusial. tentang (salat) Idulfitri, tadi di bahas serta di sepakati, (salat) Idulfitri di laksanakan dengan konsep desentralisasi. Maksudnya jamaah menyebar terus akan semakin baik. Sebab jumlah jemaah yang turut dalam salat Idulfitri akan terus menjadi sedikit,” kata wali kota Bandung, di lansir dari humas.bandung.go.id Senin (10/5).
Selain itu, Oded menerangkan, umumnya penerapan salat Id di coba di masjid ataupun lapangan dengan daya tampung besar supaya bisa menghimpun jemaah dari sebagian masjid. Sehingga jumlah jemaahnya juga bakal banyak.
Akan tetapi, tahun ini wali kota berharap, tiap masjid tercantum masjid berkapasitas kecil yang umumnya tidak melakukan salat Id di imbau buat menggelar salat id. Apalagi sebisa bisa jadi salat Id di laksanakan sampai ke tingkat RT ataupun RW.
“Di Kota Bandung terdapat dekat 4.000 masjid. Umumnya salat Idulfitri gabungan sebagian masjid di satu tempat. Saat ini, kebijakan kita salat Idulfitri di desentralisasi. Jika pendekatannya RT, itu terdapat 9.000 an. Itu lebih baik,” bebernya.
Kendati mengizinkan menggelar salat Id berjemaah, wali kota senantiasa menegaskan supaya tiap masjid mempersiapkannya dengan matang.
“Nanti senantiasa wajib di adakan simulasi dahulu. Berkoordinasi pula dengan Satgas di tingkat kewilayahan,” jelasnya.
Sebaliknya buat malam takbiran, dia mengimbau warga tidak tidak melakukan takbir keliling.
Mekanisme Pembagian Zakat
Sementara unntuk pembagian zakat, wali kota mengimbau supaya panitia pengelola zakat mendistribusikannya secara langsung serta lebih dini.
“Tentang pembagian zakat fitrah, umumnya bertumpuk kerumunan sebab dibagikan langsung. Hingga zakat fitrah telah dapat dibagiakn tadinya dengan harapan tidak terjalin kerumunan. Apalagi mekanismenya oleh petugas di antarkan tiap- tiap,” terangnya.
Mekanisme Ziarah Kubur
Tak hanya itu, guna mengestimasi kenaikan kegiatan ziarah kubur pascasalat Id, wali kota pula telah menugaskan para camat yang wilayahnya ada Tempat Pemakaman Umum (TPU) supaya membuat regu spesial. Regu ini hendak bertugas pengendalian warga yang beraktifitas di TPU.
Wali kota pula menegaskan supaya standar protokol kesehatan wajib di terapkan secara disiplin di dekat TPU. Tidak kurang ingat pula skema pengaturan kemudian lintas di daerah dekat TPU wajib di kondisikan supaya tidak terjadi kepadatan lantaran wisatawan tiba secara berbarengan.
“Ziarah kubur pula yang kerap berpotensi memunculkan kerumunan orang banyak. Tadi kita memohon kepada seluruh aparat kewilayahan yang mempunyai TPU buat melakukan pengetatan pengawasan terhadap orang yang hendak ziarah,” ucapnya.