Kebersamaan dalam Keberagaman, Etnis Tionghoa dan Sunda Berkolaborasi di Hajat Bumi Kawargiaan Pulomajeti Kota Banjar. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

Etnis Tionghoa dan Sunda Berkolaborasi di Hajat Bumi Kawargiaan Pulomajeti Kota Banjar

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Sebagai bentuk persaudaraan serta menjunjung tinggi nilai kebhinekaan, umat dan para rohaniwan Gereja Katolik Santo Filipus turut menyemarakkan kegiatan Ngabumi atau Hajat Bumi Kawargiaan Pulo Majeti, Kampung Siluman, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, pada Jumat (12/7/2024) malam.

Kebudayaan Sunda, baik bahasa maupun kesenian, telah lama melekat di kalangan etnis Tionghoa di Jawa Barat.

Salah satu bukti nyata adalah keterlibatan Masyarakat Tionghoa Peduli Ciamis dan Banjar dalam melestarikan seni dan budaya Sunda.

Di tahun 2024 ini, mereka kembali tampil dalam kegiatan Ngabumi, menandai partisipasi mereka yang kedua kalinya.

Keikutsertaan Masyarakat Tionghoa dalam melestarikan budaya Sunda adalah sebagai bentuk persatuan dalam Bhineka Tunggal Ika.

Kegiatan tersebut menampilkan pertunjukan kolaborasi antara gamelan kontemporer Ki Pamanah Rasa dari Sakola Motékar dengan Kelompok Angklung Silih Asih dari Masyarakat Tionghoa Peduli Ciamis dan Banjar.

“Tidak hanya menawarkan refleksi yang mendalam tentang peziarahan hidup manusia, penampilan kolaborasi lintas-etnis ini juga memberikan pemandangan yang sangat indah tentang perbedaan dan keberagaman Indonesia,” ujar Romo Mikael Adi Siswanto dari Rohaniwan gereja Katolik Santo Filipus Kota Banjar.

Romo Mikael menambahkan, dalam pertunjukan musik kontemporer, para pemain gamelan yang notabene orang Sunda serta para pemain Angklung yang notabene etnis Tionghoa terbukti bisa dipadukan dalam satu harmoni pertunjukkan musik.

“Ini memberi gambaran nyata kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa perbedaan itu dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan positif,” katanya.

Pertunjukan kolaborasi lintas-etnis ini tidak hanya menampilkan refleksi mendalam, tetapi juga menunjukkan bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan yang menginspirasi.

Melalui kolaborasi ini, masyarakat diingatkan bahwa persatuan dalam keberagaman adalah identitas sejati Indonesia.

(Hermanto/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakKendangers Yudhasakti Tampil Memukau Penonton di Hajat Bumi Kawargiaan Pulomajeti
Artikulli tjetërPaus Hidung Botol Mati Terdampar di Pantai Pangandaran