BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Politisi senior dari Fraksi Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ciamis.
Agenda Kang Agun ini dalam rangka monitoring program ketahanan pangan sekaligus bertepatan dengan agenda pisah sambut Kepala Lapas, pada Kamis (30/1/2025).
Anggota Komisi XIII DPR RI tersebut dalam sambutannya menegaskan perlu upaya sinergi antara jajaran pemasyarakatan dengan berbagai pihak.
Dalam hal menjalankan instruksi Kementerian Hukum dan HAM serta kebijakan nasional terkait pemasyarakatan.
Menurut Agun, rotasi kepemimpinan dalam jajaran pemasyarakatan merupakan hal yang lumrah dan harus diikuti dengan peningkatan kinerja.
“Kami ingin memastikan bahwa semua jajaran pemasyarakatan tetap mematuhi dan menjalankan instruksi dari Menteri Hukum dan HAM, Dirjen Pemasyarakatan, serta kebijakan pemerintah secara umum. Ini menjadi pedoman dalam menjalankan tugas pemasyarakatan secara efektif,” ujarnya.
Ia menyebutkan, Komisi XIII DPR RI sebagai mitra kerja akan terus mendorong kolaborasi dalam berbagai aspek, termasuk penguatan program ketahanan pangan di Lapas.
Baca Juga : Jadi Keynote Speech di Ciamis Leadership Participation, Agun Gunandjar Beri Pesan ini Ke Mahasiswa
Dalam kesempatan tersebut, Kang Agun turut meninjau sejumlah program pembinaan kemandirian di Lapas Ciamis, terutama di sektor pertanian dan perkebunan.
Ia menilai bahwa Lapas dapat menjadi model dalam mendukung ketahanan pangan, baik bagi kebutuhan internal warga binaan maupun sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat.
“Saya melihat bahwa beberapa Lapas, seperti Lapas Banjar, sudah mulai mengembangkan pertanian dan perkebunan yang hasilnya dapat digunakan untuk kebutuhan pangan warga binaan. Ini harus menjadi contoh bagi lapas lainnya agar lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan mereka,” ungkapnya.
Salah satu fokus utama Agun dalam kunjungan ini adalah pemanfaatan lahan yang belum optimal di lingkungan Lapas.
Ia menyoroti bahwa terdapat lahan sekitar 3 hektar di Ciamis yang sedang dalam proses pemanfaatan untuk pertanian dan perkebunan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Pemprov Jawa Barat, agar lahan ini bisa digunakan secara maksimal,” katanya.
Meski pun lokasinya berada di lereng gunung dan tidak memungkinkan untuk persawahan, namun lahan tersebut tetap bisa dimanfaatkan untuk menanam sayur-mayur, umbi-umbian, atau komoditas lainnya.
“Optimalisasi lahan di Lapas bukan hanya akan mendukung program ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan keterampilan baru bagi warga binaan yang dapat mereka manfaatkan setelah bebas,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agun juga menekankan bahwa Komisi XIII DPR RI akan terus mengawal program-program prioritas pemerintah, termasuk di lembaga pemasyarakatan.
“Kami ingin memastikan bahwa program prioritas seperti ketahanan pangan dapat berjalan dengan baik di lingkungan Lapas,” tuturnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya pembinaan yang berbasis produktivitas, warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mendapatkan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka setelah bebas.
“Dengan adanya sinergi antara Lapas, pemerintah daerah, serta masyarakat, saya berharap pembinaan di lingkungan pemasyarakatan dapat semakin maksimal dan berdampak positif, baik bagi warga binaan maupun masyarakat luas,” tandasnya.
(Hendri/PasundanNews.com)