BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Menjelang Idul Adha 2025 lalu lintas hewan kurban semakin diperketat disetiap wilayah.
Termasuk di Kabupaten Ciamis yang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis.
Dalam hal ini, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dikhawatirkan kembali merebak dan menular dan menyerang hewan ternak kurban.
Dalam upaya mengantisipasi hal tersebut, Disnakkan Ciamis menyediakan 1.500 vaksin PMK untuk hewan kurban.
Menurut Kabid Keswan Kesmavet Disnakkan Ciamis, drh Asri Kurnia MP mengatakan jelang Idul Adha lalu lintas hewan kurban meningkat lagi, pihaknya terus waspada, karena masih ada potensi virus PMK.
“Kini ada stok 1.500 dosis vaksin. Utamanya untuk herwan ternak kurban yang baru datang,” ujarnya, menjelaskan.
Baca Juga : Kabar Gembira! Pemkab Ciamis Hapus Sanksi Piutang PBB-P2, Berlaku Hingga 31 Juli 2025
Pihaknya pun sudah melakukan vaksin PMK terhadap hewan ternak sebanyak 5.000 dosis, Januari 2025. Nantinya ada pengulangan kembali, karena dosisnya berlaku selama enam bulan.
Disnakkan juga akan melakukan sosialisasi tata cara penyembelihan kurban sesuai syariat Islam dengan kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ciamis.
“Sebab hewan kurban ini umurnya harus cukup, tidak cacat, sehat, dan penanganan daging kurban yang Asuh (aman, sehat, utuh, dan halal),” katanya.
Lebih lanjut Asri menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan tahun 2024, untuk ante mortem sebanyak 6.197 ekor.
Pertama, ternak sapi yang diperiksa sebanyak 3.407 (yang dinyatakan lolos sebanyak 2.375 ekor dan 1.032 ekor yang tidak lolos.
Kedua, ternak domba yang diperiksa sebanyak 2.032 ekor, yang dinyatakan lolos sebanyak 1.435 ekor dan 597 ekor yang tidak lolos.
Ketiga, ternak kambing yang diperiksa sebanyak 758 ekor, yang dinyatakan lolos sebanyak 647 ekor dan 111 ekor tidak lolos.
Sedangkan dari hasil pemeriksaan post mortem di berbagai lokasi/titik pemeriksaan yang terdiri dari 281 ekor sapi, 172 ekor domba dan 26 ekor kambing, ditemukan organ hati sebanyak sekitar 35,6 kg diafkir dari 13 ekor sapi dan 2 ekor domba terinfeksi fasciola hepatica.
“Kurang lebih 1,7 kg paru-paru abnormal diafkir dari 5 ekor sapi yang ditemukan nanah pada paru-paru,” tandasnya.
(Hendri/PasundanNews.com)