Foto/instragram Dispusip Ciamis

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Dispusip (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan) Kabupaten Ciamis terus melakukan pelayanan kepada masyarakat.

Kali ini melalui program Gerimis (Gerakan Literasi Perempuan Ciamis) sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat, terutama dalam isu keperempuanan di Kabupaten Ciamis.

Edukasi tersebut dilakukan melalui selebaran atau flyer di media sosial, tepatnya di akun instagram @dispusipciamiskab, yang tayang pada Jumat (30/8/2024) lalu.

“Halo Bunda! Mimin ada informasi penting dan menarik yang perlu Bunda tahu nih dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis! Mulai dari tips sehari-hari hingga panduan praktis yang bisa membantu aktivitas Bunda”.

“Luangkan sedikit waktu untuk membacanya, siapa tahu ada hal yang bisa bermanfaat buat Bunda semua. Jangan sampai ketinggalan, langsung cek sekarang yuk,” tulis akun Instagram @dispusipciamiskab.

Kepala Dispusip Ciamis, H. Dadan Wiadi mengakui, bahwa program ‘Gerimis’ dilatarbelakangi dari pentingnya terus melakukan inovasi pelayanan publik.

“Hal ini dilakukan, mengingat gerakan literasi secara digital turut memperluas lingkup pelayanan edukasi dari Dispusip Ciamis kepada masyarakat,” katanya kepada PasundanNews.com, Rabu (4/9/2024).

Dispusip Ciamis Edukasi Panduan Praktis Positive Parenting

Dispusip Ciamis turut mengedukasi para orang tua melalui selebaran terkait panduan praktis tentang positive parenting atau pola asuh orang tua yang baik.

Sebagaimana melansir dari sumber buku berjudul ‘Positive Parenting : Aplikasi Pola Asuh Anak yang Baik untuk Mewujudkan Generasi Shalih-shalih’, ditulis Dr. Musthafa Abu Sa’ad pada tahun 2020 dan diterbitkan oleh Kiswah Media.

“Positive Parenting merupakan metode mendidik anak yang menekankan sikap positif orang tua sehingga membawa dampak positif juga bagi anak,” penggalan dari isi buku tersebut.

Berikut 13 Prinsip Umum dalam Pembelajaran Positif

1. Jalan tengah dalam mendidik. Menjauhi sikap terlalu keras, kasar dan memaksa dari satu sisi atau terlalu menganggap mudah dan toleran secara berlebihan dari sisi lain.

2. Melibatkan anak dalam mengatasi segala persoalan dan meminta pendapatnya. Melibatkan anak dalam berdiskusi dan mencari jalan keluar berbagai persoalan yang dihadapi, akan menjadikan anak merasa memiliki nilai bagi orang lain.

3. Mendidik anak untuk berprilaku baik.

4. Sedikit bicara banyak kerja. Berbicara dengan anak secara panjang lebar dan rumit akan mendorongnya untuk tidak mendengar dan merasa bosan terhadap penuturan-penuturan orang tua.

5. Mengembangkan sikap hormat dan menghargai orang tua.

6. Penguasaan positif terhadap anak. Penguasaan yang mengajarkan aturan hidup, standar yang disukai dan tidak, yang benar dan salah, penguasaan dalam arti aturan bukan kekerasan.

7. Tidak untuk penguasaan dan cinta yang berlebihan. Penguasaan yang berlebihan akan melemahkan anak, sebaliknya berlebihan dalam mencintai anak dan membiarkan anak berbuat semaunya akan merusak prilaku anak.

8. Menghindari pemberian materi yang berlebihan.

9. Alasan memberikan arahan dan nasehat. Bukan hanya orang dewasa yang perlu memahami perilaku dan tingkah laku yang baik, anak-anak juga perlu memahami itu dan memahami apa yang orang tua inginkan dari mereka.

10. Membangun standard dan nilai.

11. Pengarahan yang jelas, bukan tanda tangan tidak jelas. Umumnya anak membangkang dan menolak segala perintah karena belum memahami maknanya. Pembelajaran positif dimulai dengan arahan yang jelas, fokus, pembatasan dan penjelasan terhadap anak.

12. Pengarahan terbatas bukan pengarahan yang bersifat umum.

13. Jangan menjadikan hukuman sebagai akhir segalanya.

Terkait info katalog, bisa mengunjungi : https://inlislite.perpusciamis.id/opac/ atau bisa scan barcode yang tersedia di postingan akun instagram @dispusipciamiskab sebagaimana link berikut : https://www.instagram.com

(Hendri/PasundanNews.com)