PASUNDANNEWS.COM, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu dengan pihak pertamina pasca kejadian meledaknya pipa pertamina di Cimahi. Pertemuan ini dilakukan di Ruang Kerja Gubernur, Gedung Pakuan Bandung, Kamis (24/10/2019)
Hadir dalam pertemuan tersebut Ibu Sylvia Grace Yuvena (Sales Area Manager Bandung), Bapak Aris Irmi (Sales Branch Manager I Bandung), Bapak Andrew Wisnuwardana (Sales Branch Manager II Bandung), Bapak bambang Supriyono (Fuel Terminal manager bandung Group)
Menurut Emil, kejadian meledaknya pipa Pertamina di Cimahi dikarenakan tidak diikutinya SOP terkait tata cara menggali tanah di area pipa pertamina oleh Kontraktor KCIC.
“SOP nya jika membangun didekat area pertamina harus ditemani Profesional dari Pertamina untuk memastikan titik pipa pertamina itu tidak terkena dampak dari alat-alat berat. Kedua harus ada jarak tiga meter,” ucap Emil
Kalau SOP nya diikuti lanjut Emil, meledaknya pipa pertamina karena alat berat tidak akan terjadi. Apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.
“Ini pipa lama pertamina dan berada di jalur KCIC. Karena prosedurnya tidak dipenuhi maka terjadilah musibah ini. Kejadian ini akan menjadi tanggung jawab PT KCIC,” ujarnya
Terkait kelancaran pasokan BBM, Emil pastikan pasokan tersebut lancar. Karena penyaluran digunakan jalur pipa yang baru.
“Pertamina punya dua jalur dan yang meledak jalur lama. Jalur Baru berada diseberang jalan. Harusnya belum digunakan, karena ada musibah jadi hari ini digunakan. Jalur lama tidak digunakan lagi,” tambahnya
Selain itu, Emil berencana panggil pihak KCIC karena muncul keluhan dari masyarakat. KCIC akan ditegur supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Jadi saya minta atensi yang lebih, SOP yang professional proyek ini ditunggu selesainya tapi tidak harus dengan cara-cara yang menimbulkan dinamika dimasyarakat,” tegas Emil
Selain memanggil PT KCIC, Emil juga akan memanggil kepala-kepala daerah yang mendapat keluhan dari warganya.
“Problemnya ada di KCIC, secepatnya saya akan kirim surat pemanggilan. Saya juga akan panggil kepala-kepala daerah yang mendapat keluhan terkait proyek ini,” pungkasnya