Foto/Aam.PasundanNews.Com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Dini Cahyani, seorang bayi perempuan yang berusia 18 bulan harus menahan rasa sakit atas penyakit yang dideritanya. Terdapat semacam benjolan memerah pada bola mata sebelah kanan, diduga Dini terserang penyakit kanker mata atau biasa disebut retinoblastona.

Dini Cahyani adalah anak dari pasangan Kuswa (62) dan Yanti Susanti (45), warga Dusun Tarikolot Rt 09/12 Desa Situmandala, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kepada PasundanNews.com, Ibunda Dini, Yanti menyampaikan, pada usia 6 bulan anaknya mengalami panas dan berat badan menurun secara drastis. Kemudian pada usia 10 bulan terlihat pada mata sebelah kanannya seperti ada luka memar memerah.

“Awalnya panas, terus dibagian bola manatanya itu seperti ada luka, kemudian saya bawa ke puskesmas dan sempat sembuh. Namun berselang beberapa bulan kemudian matanya membengkak dan mengeluarkn semacam cairan gitu. Saya bersama suami langsung membawanya ke rumah sakit Ciamis” tutur Yanti saat ditemui di kediamannya di Dusun Dusun Tarikolot Rt 09/12 Desa Situmandala, Kamis (18/6/2020).

Selama di RSUD Ciamis, kata Yanti, anaknya sempat mendapat perawatan secara intensif. Namun, Dikarenakn kondisinya semakin memburuk maka Dini harus di rujuk ke Rumah Sakit Khusus mata di Bandung.

“Dari RSUD katanya harus di rawat di rumah sakit khusus mata di Bandung untuk di oprasi dan mendapat perawatan lebih lanjut. Tapi belum ada biaya. Ya kami bawa pulang dulu sementara sambil musyawarah dengan keluarga dan berharap ada yang bisa membantu” kata Yanti.

Sementara itu, Kepala Desa Situmandala, Dadang Ruskanda membenarkan bahwa ada salah satu anak dari warganya yang mengidap penyakit kanker mata dan membutuhkan bantuan.

“Benar, itu putri dari ibu Yanti/pak Kuswa. Saat ini kondisinya agak membaik, namun harus segera mendapat tindakan oprasi” kata Dadang.

Dadang mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Desa akan segera membawa anak dari pasangan Yanti dan Kuswa itu ke rumah sakit khusus mata di Bandung.

“IngsyaAllah, kalau tidak ada halangan hari sabtu besok akan dibawa ke Rumah Sakit Cicendo Bandung untuk segera di oprasi” tuturnya.

Untuk pengobatan Dini di Bandung, akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Namun, untuk biaya pendampingan sehari-hari selama di Bandung nanti, sampai saat ini masih menjadi kendala buat keluarga Dini.

Sementara sang ayah, Kuswa, selain mempunyai keluhan tidak bisa bicara (Tunawicara) hanya bekerja sebagai buruh harian lepas yang pendapatannya hanya cukup untuk kebutuhan pokok keluarga saja.

Saat ini Kuswa dan keluarga sangat membutuhkan bantuan uluran tangan para dermawan untuk biaya kebutuhan selama menjalani perawatan Dini.

Jika ada yang bermaksud menyisihkan sebagian rizki untuk kesembuhan Dini, bisa menghubungi Kepala Dusun Tarikolot pada nomor 085221449515. (Aam/PasundanNews.Com)