BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Yana D. Putra (Kang Yana) Calon Wakil Bupati Ciamis Periode 2024-2029 meninggal dunia di masa tenang jelang Pilkada 2024.
Kang Yana dikabarkan wafat pada pukul 09.45 WIB di Rumah Sakit Boromeus Bandung, karena terkena serangan jantung.
Kepergian Kang Yana masih mengagetkan bagi para sahabatnya, termasuk masyarakat Tatar Galuh Ciamis.
Pasalnya pada Jumat (23/11) salam dua jari dari Kang Yana masih melambai-lambai di tengah ribuan warga pada Kampanye Akbar Herdiat-Yana di Taman Lokasana Ciamis.
Saat itu pula Ia dan Herdiat Sunarya memborong seluruh dagangan para pedagang di Lokasana dan diberikan secara gratis untuk masyarakat.
Tentunya, setiap sahabat Kang Yana mengaku tak menyangka jika Calon Bupati Ciamis yang mendampingi Herdiat Sunarya di Pilkada 2024 itu meninggal dunia.
“Sebelumnya kita lihat semua almarhum baik-baik saja. Kang Yana pergi dengan baik dan mudah, ia tidak merepotkan keluarga, bahkan setau saya dia tidak pernah dikabarkan dirawat di rumah sakit,” kata David Firdaus, sahabat dekat Almarhum.
Kang Yana Berpulang di Masa Tenang
Hal senada disampaikan Hendra Sukarman (Kang Ebo) salah seorang Dosen Unigal Ciamis yang terkenal dekat dengan Kang Yana.
“Hari Minggu dia ngajak kumpul dan ngajak momotoran, namun tiba-tiba membatalkan. Tadi jam enam pagi, Kang Yana juga nelepon saya. Makanya pas dapat kabar beliau meninggal saya tidak percaya sama sekali, sebelum melihat jasad jenazahnya,” kata Ebo.
Kang Yana berpulang di masa tenang dua hari sebelum pencoblosan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ciamis.
Sehari sebelum pencoblosan tanggal 26 November adalah hari ulang tahunnya.
Beberapa orang sahabat bahkan mengaku telah mempersiapkan surprise di malam ulang tahun Kang Yana.
Selain Herdiat Sunarya yang nampak terpukul dan sedih dengan wafatnya Yana D. Putra.
Beberapa sahabat yang membersamai karir politiknya di Partai Amanat Nasional (PAN) Ciamis, seperti Hendra S Marcusi, dan Herry Dermawan, juga terlihat sangat berduka.
Tak sepatah katapun yang terucap dari Hendra dan Herry. Apalagi saat mereka berada di depan liang lahad, di mana jenazah Kang Yana disemayamkan.
Meninggalkan Jejak dan Teladan Politik
Kang Yana mulai berkarir politik sebagai anggota DPRD Ciamis pada periode 2004-2009.
Dia menjadi anggota dewan termuda kala itu. Sebelumnya, Yana sering nongkrong di warung Teh Yati pojok Alun-Alun Ciamis.
Warung tempat para aktifis berdiskusi itu adalah beskem Forum Diskusi Alun-Alun (FDA)
Pemikirannya sudah terasah dan teruji di forum tersebut. Kang Yana sejak itu sudah akrab dengan Herry Dermawan, Hendra Marcusi dan Nanang Permana (Ketua DPC PDIP).
Setiap datang ke warung Teh Yati, Kang Yana menggunakan motor tua, motor bebek honda tahun 70 atau sangat dikenal dengan motor bektu.
Tahun 2004 Yana mencoba peruntungan dengan menjadi calon anggota legislatif dari PAN.
Ada tim yang sangat kental dan identik dengan Kang Yana, ia bernama Eka Muntaha.
Eka membeberkan, pada saat membersamai Kang Yana blusukan kampanye di Dapil 1 Ciamis, ada insiden yang sampai saat ini sangat terkenang.
Bahkan Kang Yana sesekali suka menceritakan kembali peristiwa tersebut ada Eka Muntaha.
“Saya dan Kang Yana kampanye itu pakai motor bektu. Kemana mana pake motor itu. Sampai pernah saat kami berboncengan pulang blusukan kami terperosok terjun ke sawah. Itu menjadi kenangan saya dan Kang Yana,” kata Eka.
Teladan Kang Yana di Mata Para Sahabat
Kata Eka, Kang Yana memang tipikal orang yang tidak.kenal lelah dan pekerja keras.
Ia membuktikan pencapain dari kerja kerasnya itu sampai berhasil terpilih menjadi Anggota DPRD Ciamis 2004 – 2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
”Kang Yana tiga periode menjadi anggota DPRD sebelum akhirnya pada tahun 2019 menjadi Wakil Bupati Ciamis mendampingi Pak Herdiat,” kata Eka.
Eka mengaku sangat berat menerima kenyataan orang terdekatnya meninggal dunia. Apalagi di hari dimana dua hari lagi pencoblosan Pilkada.
”Tapi ini takdir Allah. Mungkin inilah yang terbaik yang Allah putuskan untuk Kang Yana. Tentu banyak pesan dan filosofi hidup yang saya dapat dari Kang Yana, dia orang yang baik,” kata Eka.
Motor Bektu itu kata Eka sempat diwariskan Yana untuk dipakai Eka. Kemudian diberikan kepada Kang Ambon Pengojeg Alun-Alun.
Yana D Putra meninggalkan seorang istri Gitta Griselda Jamil, dan dua orang anak.
(Hendri/PasundanNews.com)
