Bandung, Pasundannews – Setelah berlakunya penyekatan. Tim Satgas Covid-19 bersama jajaran Satlantas Polresta Bandung melakukan tes cepat antigen.  Sasarannya para pengunjung yang akan memasuki area kabupaten Bandung.

Dari hasil tes cepat tersebut, di dapati sebanyak delapan orang yang di nyatakan reaktif Covid-19.

Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Erik Bangun Prakasa menjelaskan, operasi cek point di laksanakan di dua titik, yaitu di Pasar Sehat Cileunyi dan Simpang 4 Tol Soreang.

Kendaraan yang menjadi sasarann penyekatan yanki roda empat yang keluar dari tol Soreang dan tol Cileunyi kabupaten Bandung.

“Setelah di lakukan tes cepat, sebanyak 5 orang yang reaktif. Hari sebelumnya ada 3 orang. Jadi totalnya 8 yang reaktif,” kata Erik, Sabtu (19/6/2021).

Dari hasil operasi penyekatan di simpang tol Soreang, Erik menjelaskan mulai dari pukul 11.30 Wib sudah ada 126 kendaraan yang di periksa. Sebanyak 26 unit kendaraan di putar balikkab karena tidak membawa surat perjalanan.

“Untuk jumlah peserta cek rapid test 50 orang. Hasilnya, 45 orang non reaktif dan 5 orang reaktif,” ujarnya.

Kemudian setelah di lakukan pemeriksaan di Pasar Sehat Cileunyi, sebanyak 150 unit kendaraan di periksa. Dari 50 orang peserta tes cepat antigen, seluruhnya non reaktif. Petugas kepolisian juga turut membagikan masker.

Sementara di hari pertama atau Jumat (18/6) kemarin, petugas menemukan tiga orang reaktif Covid-19 usai di lakukan tes swab antigen di pintu Tol Cileunyi.

Erik menjelaskan, selama masa penyekatan hingga Minggu (20/6), pihaknya akan terus melakukan pengecekan terhadap administrasi baik surat surat kendaraan maupun surat-surat pengemudinya.

Selain itu, pihaknya akan terus lakukan pengecekan kesehatan dan surat keterangan hasil RT-PCR atau rapid test antigen terhadap pengemudi dan penumpang kendaraan pribadi. Serta pengecekan penerapan protokol kesehatan Covid-19 di dalam kendaraan, terutama kendaraan angkutan umum.

“Pemberian imbauan tertib berlalu lintas juga terus disampaikan kepada pengemudi dan penumpang serta sosialisasi penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19,” kata Erik.

*Angga*