PASUNDANNEWS.COM, GARUT – Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi Biaya Operasional Perjalanan (BOP) dan Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Garut.

Kejari Garut sudah memeriksa enam orang guna mendapatkan bukti-bukti yang diperlukan. Namun hingga kini hasil pemeriksaan tersebut belum disampaikan pada publik.

Kaukus Pemuda Garut, Luqi SF mengharapkan keterbukaan dari Kejari Garut terkait perkembangan kasus yang kini sedang ditangani.

“Kami berharap aparat penegak Hukum (APH) Garut dalam menangani kasus tersebut dengan menjungjung tinggi azas transparansi agar dalam proses penanganan kasus tersebut tidak menimbulkan kecurigaan negatif terhadap APH yang mengani kasus tersebut.” Ujar Luqi SF

Baca Juga Soal Kinerja DPRD, Kaukus Pemuda Garut Desak DPRD Sampaikan Evaluasi Kinerja

Luqi SF pun mengatakan bahwa Kaukus Pemuda Garut akan mendorong APH agar terbuka dan serius dalam mengangani kasus tersebut.

“Saat ini diluar banyak desas–desus bahwa dalam penanganan kasus pokir dan BOP DPRD diindikasikan ada mafia hukum yang akan berupaya untuk menjual belikan proses hukum yang sedang berlangsung.” ucapnya

Sejauh ini Kaukus Pemuda Garut kata Luqi SF, mendapatkan isu yang menyebutkan angka yang cukup pantastis sampai angka 5 milyar untuk menyelesaikan kasus ini.

“kami masih percaya dan yakin kepada pihak APH yang sedang menangani kasus tersebut” Ujarnya

Luqi menghimbau kepada APH yang sedang menangani kasus ini untuk bercermin bahwa dahulu di Kabupaten Garut sempat mencuat adanya mafia hukum, karena indikasinya diperkuat oleh banyaknya kasus hukum yang tidak tuntas selama ini dan melibatkan orang yang tidak jauh berbeda.

Luqi menambahkan, beberapa kasus yang tidak tuntas tersebut seperti kasus Bumi Perkemahan Citiis, pengadaan sapi tahun 2015, pembangunan jalan lingkar Leles, pembangunan SOR Ciateul serta pasar Pasir Wangi.

“Junjung tinggi Keadilan dan kepastian hukum, demi terciptanya keadilan ditengah masyarakat dan hukum tetap menjadi panglima di Negeri yang kita cintai ini.” Tegas Luqi SF