Bandung Raya

Data Bansos tidak Sesuai, Dinsos Kota Bandung Minta Warga Lapor

PasundannewsKepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Tono Rusdiantono memastikan data yang di terima untuk bansos murni usulan dari kewilayahan, baik RT/RW, lurah ataupun tokoh masyarakat.

Dinsos Kota Bandung hanya memverifikasi ulang dan menyesuaikan dengan kriteria yang telah di tetapkan. Kriteria tersebut di antaranya, penerima bansos merupakan warga miskin atau tidak mampu, buruh harian, pekerja informal, lansia, disabilitas.

Adapaun mereka yang belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat/provinsi, dan mereka yang terdampak maupun terpapar Covid-19.

“Kriteria itu harus masuk. Kita melihat dan mengamati. NIK (Nomor Induk Kependudukan) harus padan. Setelahnya itu bisa menyalurkan bansos,” tutur Tono pada Bandung Menjawab secara virtual, Kamis (3 Agustus 2021).

Tono meminta masyarakat agar melaporkan jika ada data penerima bansos yang tidak sesuai dengan kriteria.

“Kalau melihat ada yang tidak sesuai sasaran, silahkan laporkan kepada kami. Karena yang tahu dia miskin, kan RT/RW bukan kepala dinas atau wali kota,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, sejak di luncurkan pada 19 Juli lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menyalurkan bansos PPKM kepada 41.853 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Alhamdulillah selama tiga hari kita bisa menyalurkan bansos itu,” terangnya.

“Bansos berbentuk uang dari APBD Kota Bandung, semuanya tunai dalam bentuk uang. Kalau beras itu dari pemerintah pusat,” tambahnya.

Pemkot Bandung menganggarkan Rp30 miliar dari APBD untuk 60.000 KPM. Nantinya masing-masing KPM akan menerima uang tunai Rp500.000. Dari jumlah tersebut, masih ada kuota sekira 18 ribu lebih KPM yang belum tersalurkan.

Namun Tono menegaskan, pihaknya akan segera menyalurkan bansos agar bisa di manfaatkan masyarakat selama PPKM level 4.

“Kenapa sisanya terlambat? Karena awalnya yang masuk data ke kita ini sudah melebihi kuota. Namun setelah kita verifikasi dan analisa, ternyata tidak sesuai dengan kriteria,” terangnya.

“Paling banyak di antaranya mereka masuk data DTKS. Artinya dia sudah menerima bantuan. Jadi tidak layak menerima bantuan lagi. Kedua, data ganda yaitu namanya sama, dan terakhir NIK yang tidak padan,” imbuhnya.

Feri Johansah

Leave a Comment

Recent Posts

Rencana Pemotongan TPP ASN di Kota Banjar Menuai Kontroversi

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Rencana Pemerintah Kota Banjar untuk memotong Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur…

10 jam ago

Berkunjung ke PDIP, Maman Padud Siap Kembali Maju di Pilkada Kota Banjar 2024

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM -  Dalam rangka penjajakan politik, H. Maman Suryaman kembali lakukan kunjungan ke…

10 jam ago

Dirut Pesona Kahuripan Berbagi Inspirasi dengan Ratusan Pelajar SMA Informatika Ciamis

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Dirut (Direktur Utama) Pesona Kahuripan Angga Budi Kusuma bagikan inspirasi dan…

11 jam ago

Pj Bupati Ciamis Tinjau Operasi Pasar Murah di Cisaga, Upaya Kendalikan Laju Inflasi Daerah

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Pj (Penjabat) Bupati Ciamis Engkus Sutisna meninjau OPM (Operasi Pasar Murah)…

13 jam ago

P3DW Kota Banjar Intensifkan Pemeriksaan Pajak Kendaraan Bermotor

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - P3DW (Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah) Kota Banjar gencar melakukan upaya…

14 jam ago

Polemik Revitalisasi Situ Panjalu, Kejari Ingatkan Warga Jangan Main Hakim Sendiri dan Bertindak Anarkis

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Revitalisasi dan penataan pembangunan Situ Panjalu Kabupaten Ciamis habiskan anggaran Rp…

17 jam ago