Yuran Fernandes Disanksi 1 Tahun, Erick Thohir Akui Tak Bisa Intervensi

PASUNDANNEWS.COM – Bek PSM Makassar, Yuran Fernandes, resmi dijatuhi sanksi larangan bermain selama satu tahun oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Hukuman tersebut juga disertai denda sebesar Rp25 juta.

Sanksi dijatuhkan setelah Yuran mengunggah kritik tajam di media sosial usai pertandingan antara PSM Makassar melawan PSS Sleman pada 28 April 2025. Dalam pertandingan itu, PSM kalah 1-2 melalui penalti kontroversial di menit akhir.

Melalui unggahan di akun Instagram-nya, Yuran menyebut, “Football in Indonesia is a joke,” dan menyisipkan tangkapan layar dari momen penalti tersebut. Unggahan ini dianggap Komdis sebagai pelanggaran terhadap Pasal 55 Kode Disiplin PSSI karena dianggap mencemarkan nama baik kompetisi.

“Pernyataan tersebut telah mencoreng nama baik kompetisi dan merusak reputasi sepak bola nasional,” tulis Komdis dalam surat keputusannya seperti dikutip dari Kompas.com (11/5/2025).

Keputusan Komdis itu mengejutkan banyak pihak, termasuk Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Ia menyatakan tidak menyangka Komdis akan menjatuhkan hukuman seberat itu, namun menegaskan dirinya tidak memiliki wewenang untuk mencampuri keputusan Komdis.

“Saya juga kaget, tapi saya tidak bisa mengintervensi. Komdis itu badan independen,” ujar Erick.

Erick menambahkan bahwa pihak klub, dalam hal ini PSM Makassar, masih bisa menempuh jalur banding jika merasa keberatan dengan keputusan tersebut.

Sanksi terhadap Yuran menimbulkan perdebatan di kalangan pengamat dan pecinta sepak bola Tanah Air.

Banyak yang menilai hukuman satu tahun terlalu berat dan berpotensi mengancam kebebasan berpendapat para pemain.

Hingga kini, PSM Makassar belum memberikan tanggapan resmi terkait langkah yang akan diambil atas sanksi tersebut.

(Herdi/PasundanNews.com)