Cianjur

Waspada Megathrust 2 Alat Pendeteksi Gempa dan 90 Retana Disiagakan

PASUNDAN NEWS – BPBD Kabupaten Cianjur memastikan dua alat pendeteksi gempa milik BMKG kondisinya aktif dan berfungsi dengan baik. Dua alat tersebut itu yakni intensity meter model PC-01 Cube maupun warning receiver system (WRS) Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sukmana Wijaya mengungkapkan ditengah merebaknya isu potensi gempa besar akibat Megathrust Selat Sunda, kedua pendeteksi gempa milik BMKG selalu dalam keadaan menyala 24 jam.

“Keduanya terpasang di kantor BPBD Kabupaten Cianjur yang ada di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cianjur,” jelasnya.

Menurutnya, Intensity meter mengukur getaran gempa di wilayah Cianjur saja, sedangkan WRS InaTEWS bisa mendeteksi gempa seluruh Indonesia, lokasi, kedalaman, kekuatan magnitudonya pun akan muncul. “Alat itu akan otomatis berbunyi tiap ada gempa lebih dari 2 magnitudo,” jelasnya.

Selain itu Asep menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, sudah menyiagakan sekitar 90 orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sepanjang pantai selatan. Guna melakukan pengawasan, pelaporan, dan penanganan cepat ketika terlihat tanda alam akan terjadi bencana.

“Relawan juga ditugaskan melakukan pemetaan tingkat kerawanan bencana alam kekeringan. Ini yang mulai melanda beberapa kecamatan di wilayah utara, selatan, dan timur Cianjur. Termasuk memberitahukan pada warga melalui pengeras suara masjid ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, sekaligus melakukan evakuasi,” terangnya.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta, terkait merebaknya kabar potensi gempa besar akibat megathrust Selat Sunda.

“Relawan juga mensosialisasikan hal tersebut pada masyarakat di sepanjang pesisir selatan, agar tidak menimbulkan kepanikan. Sekaligus memberikan kewaspadaan termasuk proses evakuasi. Harapan kami tidak ada lagi bencana alam yang berdampak besar terjadi di Cianjur. Namun masyarakat tetap harus waspada karena kapan bencana alam akan terjadi sulit untuk diprediksi,” jelasnya.

Ditambahkannya, BPBD pun telah memasang rambu-rambu jalur evakuasi di hampir 75 kilometer bentang pantai di Cianjur Selatan. Tiap desa kan ada 5 personil Retana, dan jumlah desa wilayah pesisir mulai Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta itu ada 18 desa. Semua kita latih simulasi jika terjadi tsunami,” kata dia.

“Jadi warga dan Retana tahu harus lari kemana jika terjadi tsunami. Walaupun kita berharap hal itu tidak akan pernah terjadi,” pungkasnya. (fhn)

Feri Johansah

Leave a Comment

Recent Posts

Cawagub Jabar Erwan Setiawan Berkunjung ke Kota Banjar, Janjikan Kesejahteraan untuk RT RW dan Guru Paud

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Cawagub (calon wakil gubernur) Jawa Barat, Erwan Setiawan berkunjung ke wilayah…

2 detik ago

Pilkada 2024, Pemkab Ciamis Gelar Sarasehan Politik Tingkatkan Partisipasi Masyarakat

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Pemkab Ciamis melalui Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) menyelenggarakan sarasehan…

2 jam ago

Sabet Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra, Pimpinan DPRD dan Pemkab Ciamis Berikan Teladan Lingkungan Hidup

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra berhasil diraih oleh Pimpinan DPRD dan…

3 jam ago

Pilkada Serentak 2024, KPU Kota Banjar Tetapkan DPT Sebanyak 154.425 Pemilih

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - KPU Kota  Banjar menggelar Rapat Pleno Terbuka untuk penetapan DPT (Daftar…

4 jam ago

Bey Machmudin Turut Belasungkawa Takziah ke Korban Perdagangan Orang di Kamboja

BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM - Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin takziah kepada korban perdagangan orang…

8 jam ago

IWEB Award 2024, Ini Pesan Kolaborasi Pentaheliks dari Sekda Jabar

BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM - IWEB (Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis) Award tahun 2024 diselenggarakan pada Selasa…

9 jam ago