Pendidikan

Ulama dan Kekuasaan Tak Terpisahkan

PASUNDANNEWS.COM, BANDUNG — Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (HMJ-SPI) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Seminar Umum bertajuk “Ulama dan Kekuasaan di Teras Cibiru, Bandung, Rabu (13/3/2019).

Pantauan PASUNDANNEWS.COM, para mahasiswa sangat antusias. Tak hanya dari jurusan SPI saja, melainkan jurusan lain pun turut mengikutci acara. Tema yang dibawakan tampaknya menarik perhatian kalangan Mahasiswa untuk mengikuti acara dari awal sampai akhir. Prof. Dr. Jajat Burhanudin, M.A selaku pemateri pada seminar umum tersebut, memparkan berkaitan dengan sejarah Islam dan kekuasaan yang tidak bisa dipisahkan sejak dahulu.

“Bahwasanya Islam dan kekuasaan tidak bisa dipisahkan, mengenang perjalanan Ulama di Indonesia dimulai abad ke-17 sampai sekarang. Ketika ulama masih menjadi bagian dari kerajaan hingga menjadi leader independen, menyatukan Islam diberbagai daerah dengan sistem politik yang dibawa. Seperti yang dilakukan oleh Sultan Agung dengan sistem politik jawa-nya mampu menyatukan daerah pesisir yang terpecah,” ucap Jajat dalam pemaparan materi yang disampaikan.

Dia juga menerangkan, semakin modern maka orang semakin anti-Islam, tapi pada konteks Indonesia dan negara lain dia menilai hal itu sama sekali tidak terbukti.

“Bisa difahami secara dewasa masyarakat sekarang ini dengan pemerintah yang berbondong-bondong merangkul ulama-ulama untuk menjadi bagian dari kepentingannya hal ini membuktikan bahwa ulama dan kekuasaan tidak bisa dipisahkan, karena ulama membawa suara masyarakat. Fenomena yang terjadi saat ini tiada lain pernah terjadi pada zaman dulu,” ungkapnya.

Pemateri juga menggambarkan sejarah Ulama terdahulu, bahwasanya kata dia ulama berperan penting dalam perubahan bangsa Indonesia. Pada Abad ke-15 pun peran Ulama di Indonesia dan para kaum santri dapat menumbangkan penjajah.

“Penting nya Ilmu Sejarah ini, ialah sebagai kaca perbandingan antar zaman dari perubahan sosial budaya masyarakat. Bahwasanya referensi sejarah ini harus komprehensif, tidak bisa hanya kita membaca satu referensi saja pada 1 buku, karena sejarah ini bersifat objektif,” tuturnya.

Dalam seminar umum tersebut peserta yang hadir mendapatkan door prize sebuah buku yang berjudul Ulama dan Kekuasaan. Tidak hanya itu ada pula sertifikat bagi yang mengikuti acara tersebut dari awal sampai dengan selesai. (PLH)

hasim

Leave a Comment

Recent Posts

Ratusan Pelajar di Ciamis dapat Frame Kacamata Gratis dari Program Mataku Jendelaku

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Sebanyak 100 siswa dari MI hingga MA di Ciamis, mengikuti kegiatan…

1 hari ago

Herman Sutrisno Bagikan Beras Gratis kepada Jompo dan Anak Yatim di Sinartanjung Kota Banjar

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Herman Sutrisno kembali menunjukkan kepeduliannya kepada warga melalui aksi sosial. Kali…

1 hari ago

Modus Ngaku Polisi, Pelaku Gasak Barang Berharga Miliki Lansia di Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM Nasib nahas menimpa Nek Iyah Rohaeti (60), warga Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo,…

2 hari ago

Anak-Anak TK Sejahtera Ciamis Kunjungi Damkar Kota Banjar untuk Pengenalan Pemadam Kebakaran

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Anak-anak dari TK Sejahtera Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, melakukan kunjungan ke…

2 hari ago

Kapolres Banjar Cek Ruang Tahanan di Hari Pertama Berdinas

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Kapolres Banjar AKBP Tyas Puji Rahadi melakukan pengecekan ruang tahanan di…

2 hari ago

Himpaudi Kecamatan Langensari Adakan Pertemuan Rutin, Bahan Kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - HIMPAUDI (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini) Kecamatan Langensari…

2 hari ago