Banjar

Promosi Judi Online, Dua Pria di Banjar Ditangkap Polisi

BERITA BANJAR, PASUNDANEWS.COM – Dua pria asal Kelurahan Hegarsari, Kota Banjar, RD (29) dan RK (42) ditangkap oleh pihak kepolisian setelah terbukti terlibat dalam promosi situs judi online.

Kedua pelaku menggunakan akun media sosial, seperti Facebook dan Instagram, untuk menyebarkan iklan perjudian yang dilarang oleh pemerintah.

Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto mengatakan, penangkapan RD dan RK adalah hasil dari patroli siber yang dilakukan di media sosial.

Ia mengungkapkan, petugas berhasil meringkus pelaku RD yang berperan sebagai telemarketing untuk situs-situs judi online jaringan internasional.

“Pelaku ini berhasil meraup keuntungan hingga puluhan juta setiap bulannya,” ujarnya saat konferensi pers di Mapolres Banjar, Rabu (6/11/2024).

RD, yang sebelumnya dikenal sebagai penjual makanan, terpaksa beralih profesi setelah bisnisnya mengalami kebangkrutan.

Menggunakan pengalaman pribadinya dalam perjudian online, RD nekat berperan sebagai telemarketing untuk situs-situs tersebut demi mendapatkan penghasilan.

Pelaku telah menjalankan aktivitas ini selama tiga tahun terakhir, dengan keuntungan yang mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.

Proses penangkapan RD dilakukan setelah kepolisian menyelidiki aktivitas mencurigakannya di media sosial. Pada 28 Oktober 2024.

Kemudian tim khusus kepolisian menggerebek rumah RD di wilayah kelurahan Hegarsari dan menahan dirinya.

Selain itu, RD juga diketahui memiliki jaringan yang terdiri dari 15 moderator yang tersebar di berbagai kota, seperti Bandung, Cianjur, dan Palembang.

“Ini menunjukkan keterlibatan RD dalam jaringan judi online yang sangat luas,” kata Danny.

Sementara itu, RK ditangkap setelah polisi mendapati akun Facebook-nya yang mempromosikan situs judi online.

RK yang ditangkap di rumahnya pada 1 November 2024 mengaku menerima imbalan sebesar Rp1.000.000 per bulan sejak Desember 2023 dari aktivitas tersebut.

Polisi mengamankan barang bukti berupa handphone, komputer, dan sejumlah kartu ATM dari tangan pelaku.

Danny menegaskan para pelaku akan dijerat dengan Pasal 45 ayat 3 Jo Pasal 27 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

“Para pelaku ini terancam hukuman penjara paling lama hingga 10 tahun dan denda sebesar Rp 10 miliar atas perbuatan mereka,” pungkasnya.

(Hermanto/PasundanNews.com)

Hermanto

Leave a Comment

Recent Posts

Heboh! Aksi Hansip Metal di Kota Banjar Viral di Media Sosial

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Kota Banjar dibikin heboh gegara aksi seorang anggota pertahanan sipil (Hansip)…

6 jam ago

Jelang Piala AFF 2024, Zanadin Fariz Siapkan Performa Terbaik Ikuti Latihan Keras Shin Tae-yong

BERITA OLAHRAGA, PASUNDANNEWS.COM - Menjelang Piala AFF 2024 gelandang Persis Solo Zanadin Fariz siap kembali…

6 jam ago

Sopwan Ismail Beberkan Visi Pembangunan HY, Ajak Relawan Kotak Kosong untuk Membuka Hati Gunakan Hak Pilihnya

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Wakil Ketua DPD Demokrat Jawa Barat, Sopwan Ismail beberkan visi pembangunan…

7 jam ago

Herdiat-Yana Gelar Kampanye Akbar, Ajak Warga Tatar Galuh Perkuat Kemenangan di Pilkada Ciamis 2024

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya dan Yana…

7 jam ago

Dikawal Ketat Polisi, KPU Pangandaran Mulai Distribusikan Logistik Pilkada 2024

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM - KPU Kabupaten Pangandaran mulai mendistribusi logistik untuk pelaksanaan pemilihan serentak 2024,…

7 jam ago

Gagal Menyalip, Mobil Avanza Terjun Bebas ke Jurang di Kalipucang Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM – Kecelakaan melibatkan dua mobil minibus wisatawan di Jalan Raya Emplak, Kalipucang,…

7 jam ago