Banjar

Perlu Keseimbangan Oposisi untuk Demokrasi Sehat, Berharap Golkar dan PDIP Tarung di Pilkada Banjar 2024

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Situasi politik di Kota Banjar, Jawa Barat semakin menghangat terkait Pemilihan Walikota (Pilwakot) Kota Banjar 2024-2029.

Selama dua dekade terakhir sejak berdirinya Kota Banjar, dua partai besar, yaitu Golkar dan PDI Perjuangan, telah menjaga hubungan yang baik untuk meraih kemenangan dalam pemilihan demokratis setiap lima tahun. Namun demikian, kemenangan itu ibarat pedang bermata dua.

Hal itu diungkapkan Dr. Asep Mulyana, yang belum lama ini menyelesaikan studi doktoralnya pada Program Studi S3 Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menurut pria yang akrab disapa Bah Asmul itu, kemenangan dalam Pilwakot-pilwakot sebelumnya yang diraih oleh kedua partai tersebut, di satu sisi telah menghasilkan pemerintahan yang kondusif, tanpa riak-riak politik yang berarti.

Namun, di sisi lain, kurangnya keseimbangan dalam pengawasan terhadap pemerintahan menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

Pemerintahan yang Baik Harus Diimbangi Oleh Oposisi yang Kuat 

Menurutnya, kerjasama politik Golkar dan PDI Perjuangan, sebetulnya menyimpan potensi yang kurang baik bagi perwujudan demokrasi substantif, yang menuntut adanya keseimbangan kuasa dan kontrol publik terhadap jalannya pemerintahan.

“Pemerintahan yang kuat harus diimbangi oleh oposisi yang kuat pula. Supaya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan betul-betul lahir dari proses politik yang ketat, alot, dan matang yang tunduk pada kepentingan publik,” kata pria yang pernah belajar demokrasi sosial di Norwegia itu kepada pasundannews.com, Selasa (14/5/2024).

Dalam pandangan Bah Asmul, akan sangat baik jika pada Pilwakot Banjar 2024, Partai Golkar dan PDIP tidak berkoalisi, sehingga tercipta keseimbangan kuasa antara pemerintah dan oposisi.

Pengalaman dua dekade di Kota Banjar seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa meskipun koalisi itu dapat menghasilkan pemerintahan yang kondusif.

“Namun hal itu telah mengurangi pengawasan yang efektif terhadap jalannya roda pemerintahan,” ujar pria yang pernah belajar demokrasi sosial di Norwegia itu.

Namun, jika dalam Pilwakot Banjar tahun ini Golkar dan PDIP tetap berkoalisi, Bah Asmul berharap partai-partai lain di luar dua kekuatan besar tersebut dapat membentuk kerjasama politik yang solid.

“Ibarat lidi, meski kecil dan lemah, tapi jika berhasil disatukan, tak mustahil dapat membentuk sapu lidi”yang kokoh. Kekuatan politik alternatif diperlukan untuk menjaga keseimbangan kuasa, sehingga terwujud check and balance yang menjadi nafas dari sistem politik demokratik,” pungkas Bah Asmul.

(Hermanto/PasundanNews.com)

Hermanto

Leave a Comment

Recent Posts

Ratusan Pelajar di Ciamis dapat Frame Kacamata Gratis dari Program Mataku Jendelaku

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Sebanyak 100 siswa dari MI hingga MA di Ciamis, mengikuti kegiatan…

1 hari ago

Herman Sutrisno Bagikan Beras Gratis kepada Jompo dan Anak Yatim di Sinartanjung Kota Banjar

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Herman Sutrisno kembali menunjukkan kepeduliannya kepada warga melalui aksi sosial. Kali…

1 hari ago

Modus Ngaku Polisi, Pelaku Gasak Barang Berharga Miliki Lansia di Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM Nasib nahas menimpa Nek Iyah Rohaeti (60), warga Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo,…

2 hari ago

Anak-Anak TK Sejahtera Ciamis Kunjungi Damkar Kota Banjar untuk Pengenalan Pemadam Kebakaran

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Anak-anak dari TK Sejahtera Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, melakukan kunjungan ke…

2 hari ago

Kapolres Banjar Cek Ruang Tahanan di Hari Pertama Berdinas

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Kapolres Banjar AKBP Tyas Puji Rahadi melakukan pengecekan ruang tahanan di…

2 hari ago

Himpaudi Kecamatan Langensari Adakan Pertemuan Rutin, Bahan Kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - HIMPAUDI (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini) Kecamatan Langensari…

2 hari ago