Cianjur

Pemkab Cianjur Imbau Warganya tidak ke Wilayah Bandung Raya

Cianjur, Pasundannews – Pemerintah kabupaten Cianjur menghimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak bepergian ke wilayah Bandung Raya. Meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut mengingat wilayah Bandung Raya termasuk zona merah dan siaga satu.

Bupati Cianjur Herman Suherman menanggapi lonjakan warga terkonfirmasi positif di Bandung Raya pihaknya mengimbau untuk tidak bepergian ke daerah Bandung. Hal yang di takuitnya jangan sampai pulang dari sana membawa virus dan daerah kita menjadi repot.

“Ini tidak hanya berlaku bagi masyarakat umum, tetapi juga aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Cianjur agar sebisa mungkin tidak pergi ke daerah Bandung. Jadi saya instruksikan kepada semua ASN dan OPD untuk mengurangi bepergian ke daerah Bandung,” tegasnya.

Saat ini saja, Kabupaten Cianjur baru saja menikmati penetapan zona kuning selama dua minggu, kini kembali ke zona orange akibat adanya klaster baru.

“Kita juga kena imbas, akibat klaster di Kecamatan Pagelaran dan Cibinong, kini di tetapkan zona orange,” ujarnya.

Insfeksi Rumah Sakit

Selain itu dalam upaya pengoptimalan pelayanan medis. Bupati Cianjur, H Herman Suherman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur,
Bupati datang sekitar pukul 08.00 Wib langsung menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tidak ada yang tahu dengan kedatangan Bupati karena tidak mengendarai mobil dinas.

“Saya pesan kepada petugas keamanan, ucapkan salam kepada masyarakat dan jangan lupa layani dengan ramah serta senyuman. Kasihan, mereka ini kan sedang sakit,” pesan Bupati pada petugas keamanan.

Memasuki ruang IGD, Bupati menanyakan langsung pada pasien tentang pelayanan perawat dan dokter, sebagian besar mengaku sudah di layani dengan baik.

Hanya saja Bupati meminta dokter dan perawat tidak memakai hazmat atau pakaian pelindung virus sesuai keinginan pasien, katanya secara psikologis menakutkan.

“Kalau bisa jangan semua memakai pakaian hazmat, karena secara psikologis membuat pasien takut,” katanya.

Usai meninjau berbagai ruangan, tiba Bupati ke bagian Polklinik, salah seorang warga Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur wilayah Selatan, mengaku tiba ke rumah sakit pukul 02.00 Wib untuk ke Poli Mata dengan harapan bisa pasien pertama yang di layani.

“Saya datang dari Kadupandak jam 2 pagi pak, harapannya bisa pertama di periksa, ternyata saya dapat nomor delapan, mohon bagaimana ini Pak Bupati,” tanya pasien.

Prioritas Pasien dari Cianjur Selatan

Bupati meminta pihak rumah sakit memperhatikan hal-hal seperti ini, karena mereka datang jauh-jauh. Apalagi dari Cianjur wilayah Selatan yang waktu tempuh mencapai 4 jam untuk ke RSUD Sayang Cianjur.

“Tolong ya, tidak boleh lagi terjadi seperti ini lagi. Kasihan masyarakat, layani mereka dengan maksimal,” tegus Bupati.

Diakhir sidak, Bupati mengatakan ada peningkatan pelayanan RSUD Sayang Cianjur, tapi ada beberapa hal yang harus di perhatikan kedepannya.

“Misalnya, sebagian besar dokter dan perawat tidak terdapat nama di pakaiannya, seharusnya di tempel nama agar masyarakat bisa mengenali,” katanya.

Agar menjadi indikator kemajuan pelayanan di rumah sakit, Bupati akan mengadakan survei yang di lakukan tim independen mengenai RSUD Cianjur.

“Nanti dapat di ketahui tingkat pelayanan, dan akan di berikan award bagi dokter terbaik, perawat terbaik dan karyawan terbaik,” tandasnya.

Saat Bupati berbincang dengan dokter, perawat dan pasien, muncul jajaran direksi dan pejabat struktural RSUD Sayang Cianjur.

“Maaf Pak Bupati, kami tidak tahu kedatangan bapak. Mengenai pakaian hazmat, ada sebagian standar dan ada yang memakai baju tersebut,” terang Wakil Direktur Pelayanan RSUD Cianjur dr Nenk Efa Fatimah kepada Bupati.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sayang Cianjur pun mengaku kaget Bupati melalukan sidak, karena memang tidak tahu.

“Alhamdulillah, ada peningkatan pelayanan di RSUD Sayang Cianjur sesuai dengan fakta di lapangan yang di temukan Pak Bupati, baik dari dokter, perawat dan pasien. Kalaupun ada kekurangan, akan kami tingkatkan,” pungkasnya.

*Farhaan*

Feri Johansah

Leave a Comment

Recent Posts

Gempa Garut, Tagana dan BPBD Ciamis Evakuasi Sejumlah Rumah Warga

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut berkekuatan 6.5 skala richter terjadi…

5 jam ago

Halal Bihalal MUI bersama Pemdes Kalipucang, Warga Ikut Antusias

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Halal bihalal MUI (Majelis Ulama Indonesia) bersama Pemerintah Desa Kalipucang, Kecamatan…

8 jam ago

Diguncang Gempa Garut 6,5 Magnitudo, Rumah Warga di Situbatu Kota Banjar Ambruk

BERITA BANJAR, PASUNDANEWS.COM - Rumah semi permanen di Kota Banjar, Jawa Barat, ambruk setelah gempa…

12 jam ago

Momen Silaturahmi dan Kebhinekaan, Kades Cibeureum Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 Hijriyah

BERITA BANJAR, PASUNDANEWS.COM - Kepala Desa (Kades) Cibeureum, Kota Banjar, Jawa Barat, Yayan Sukirlan, bersama…

12 jam ago

Bikin Heboh! Pengusaha Asal Bandung Nyawer Biduan dan Penonton Hingga Puluhan Juta di Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM - Fajar Arisyadi, penguasa rumah makan di Pangandaran adakan acara syukuran khitanan…

13 jam ago

Hujan Deras Guyur Wilayah Ciamis Akibatkan Longsor dan Pergeseran Tanah

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Hujan deras dengan mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis tepatnya di Kecamatan Cihaurbeuti…

1 hari ago