Garut

Kebakaran Hutan di Garut Menjadi Tradisi Tahunan, Hingga Terlihat Bagaikan Gurun Savana

PASUNDANNEWS.COM, GARUT – Ternyata hutan di pegunungan bisa saja berubah menjadi gurun. Proses itu dapat terjadi, salah satunya dipicu kebakaran. Kalau kebakaran hutan terus terjadi, khususnya di kawasan hutan pegunungan, maka tumbuhan yang terbentuk adalah semak belukar. Dengan munculnya semak juga semakin memicu kebakaran. Karena semak-semak mudah terbakar dan jika terus terjadi, itulah yang bakal memunculkan gurun di gunung. Jadi, kebakaran hutan memang dampaknya luar biasa.

Hal itu disampaikan oleh Hapiz Nugraha, seorang pecinta alam asal Garut yang kini fokus sebagai pemerhati lingkungan Kabupaten Garut.

“Kalau terjadi kebakaran pada hutan dipterokarpa (suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae, red) dan mencapai klimaks apinya, maka bakal terbentuk padang rumput atau savana. Jika rumput itu dibiarkan terus-menerus terbakar tanpa ada revegetasi, maka dapat memunculkan gurun,” ucapnya di Garut, Selasa (19/11/2019).

Tetapi sebetulnya, menurut Hapiz, hutan tropis itu bagai kebun surga yang mustahil terbakar. Sebab, kalau secara alami, kebakaran hanya bisa muncul akibat terkena petir, gesekan kayu kering, letusan gunung api beserta lelehan lava dan abu panas serta singkapan batu bara. Namun, kebakaran juga dapat terjadi akibat ulah manusia. Contohnya ladang berpindah, membakar sisa pertanian, perambahan hutan dan lainnya.

Oleh karena itu, lanjut Hapiz, agar tidak memunculkan gurun pada daerah gunung, maka harus ada upaya untuk menjaga hutan pegunungan.

“Paling utama adalah jangan sampai terjadi kebakaran. Di sisi lain mempercepat pertumbuhan vegetasi. Jenis tanaman yang dapat digunakan adalah dipterokarpa. Karena hanya dengan pohon, bisa berbagi oksigen dan menyimpan karbon. Pohon mampu menjaga keseimbangan lingkungan. Bahkan, jika sudah mati pun masih dapat bermanfaat. Hal yang perlu juga diperhatikan adalah adanya tumbuhan invasif semacam ilalang glagah, tembelekan dan tapak liman yang biasanya tidak sengaja terbawa oleh para pendaki,” jelas pria yang pernah aktif di wahana mahasiswa pecinta alam (WAPALAM) ini. (dam)

Redaksi

Leave a Comment

Recent Posts

Ratusan Pelajar di Ciamis dapat Frame Kacamata Gratis dari Program Mataku Jendelaku

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Sebanyak 100 siswa dari MI hingga MA di Ciamis, mengikuti kegiatan…

1 hari ago

Herman Sutrisno Bagikan Beras Gratis kepada Jompo dan Anak Yatim di Sinartanjung Kota Banjar

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Herman Sutrisno kembali menunjukkan kepeduliannya kepada warga melalui aksi sosial. Kali…

1 hari ago

Modus Ngaku Polisi, Pelaku Gasak Barang Berharga Miliki Lansia di Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM Nasib nahas menimpa Nek Iyah Rohaeti (60), warga Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo,…

2 hari ago

Anak-Anak TK Sejahtera Ciamis Kunjungi Damkar Kota Banjar untuk Pengenalan Pemadam Kebakaran

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Anak-anak dari TK Sejahtera Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, melakukan kunjungan ke…

2 hari ago

Kapolres Banjar Cek Ruang Tahanan di Hari Pertama Berdinas

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Kapolres Banjar AKBP Tyas Puji Rahadi melakukan pengecekan ruang tahanan di…

2 hari ago

Himpaudi Kecamatan Langensari Adakan Pertemuan Rutin, Bahan Kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - HIMPAUDI (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini) Kecamatan Langensari…

2 hari ago