Bandung Raya

Kadinkes Jabar: Tindakan Bunuh Diri Mayoritas Dilakukan Remaja

PASUNDANNEWS.COM, BANDUNG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani menilai Indonesia masih menjadi negara yang rawan dari tindakan bunuh diri. Setiap harinya ada sekitar enam nyawa melayang akibat tindakan ini.

Berdasarkan data yang dihimpun World Health Organization (WHO), tindakan bunuh diri di dunia terjadi dalam setiap detik. Peristiwa ink diduga karena banyak masyarakat mengalami gangguan kejiwaan yang disebabkan berbagai faktor.

“Bisa kita bayangkan kecenderungan untuk bunuh diri ini menjadi permasalahan kesehatan jiwa yang besar dan mendunia,” ujar Berli Hamdani usai peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Rabu (23/10/2019).

Namun, Berli mengaku belum bisa memastikan angka hilangnya nyawa seseorang di Jawa barat yang disebabkan bunuh diri. Pasalnya, Pemprov Jabar bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Departemen Psikiatri masih melakukan penelitian.

“Kami melakukan penelitian di kalangan pelajar dan mahasiswa karena yang memiliki kecenderungan tinggi melakukan bunuh diri. Namun karena masih dalam penelitian, jumlah data validnya belum kami dapatkan,” ucapnya.

Berli mengungkapkan, kecenderungan tindakan bunuh diri mayoritas dilakukan remaja dengan rentang usia 15 tahun hingga dewasa muda atau di bawah 25 tahun. Pada usia tersebut, kata dia, rata-rata kondisi kejiwaan masyarakat Indonesia memang belum stabil.

“Cukup stabil kejiwaannya itu biasanya ketika sudah mencapai usia di atas 25 tahun,” jelasnya

Menurutnya, tindakan bunuh diri biasanya diakibatkan berbagai faktor, mulai dari ekonomi, pergaulan, dan asmara. Namun, yang paling dominan menjadi dorongan untuk melakukan bunuh diri adalah faktor hubungan sekolah atau perkuliahan.

“Kita tahu di Indonesia banyak masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Depresi dan tekanan dalam kehidupan memiliki kecenderungan melakukan bunuh diri,” terangnya

Melihat tingginya permasalahan tersebut, pihaknya berupaya mencegah sejak dini dan berkesinambungan dengan membuka pelayanan kesehatan jiwa di RSJ Cisarua. Bahkan, dukungan anggaran maupun subsidi bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pun terus dilakukan.

“Kalau didanai sendiri masyarakat mungkin kesulitan tapi secara program kita ada anggaran untuk pencegahan. Kita menanggung biaya transportasi dan juga akomodasi. Besarannya sesuai tarif yang berlaku,” pungkasnya. (man)

Redaksi

Leave a Comment

Recent Posts

Bapenda Ciamis Sharing Success Story P2DD di Acara Capacity Building Pemda se-Maluku Utara

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Kabupaten Ciamis secara resmi diundang oleh Bank…

9 jam ago

Dani Danial Muhklis Prioritaskan Pemajuan Kebudayaan di Kota Banjar

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Calon Wakil Wali Kota Banjar, Dani Danial Muhklis (Kang Danial) menegaskan…

12 jam ago

Polres Banjar Sosialisasikan Program Makan Siang Gratis untuk Anak Sekolah

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Polres Banjar kembali menggelar kegiatan pembagian makan siang gratis bergizi kepada…

12 jam ago

Debat Kedua Pilbup Pangandaran, Citra dan Ujang Beradu Gagasan

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM - Debat publik kedua Pilbup (pemilihan Bupati dan Wakil Bupati) Pangandaran digelar…

12 jam ago

Rakor Pilkada 2024, Pj Bupati Ciamis Tekankan Kesiapan Sarpras hingga Netralitas ASN

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Pj Bupati Ciamis Budi Waluya menekankan tentang pentingnya  kesiapan sarana dan…

12 jam ago

Bawaslu Kota Banjar Identifikasi 23 Indikator TPS Rawan untuk Pemilu 2024

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Bawaslu Kota Banjar telah melakukan pemetaan kerawanan terhadap Tempat Pemungutan Suara…

14 jam ago