Jawa Barat

Diduga Cabuli Janda, Pengasuh Ponpes di Indramayu Dilaporkan Ke Polda Jabar

Indramayu, Pasundannews.com – Pimpinan Pondok Pesentren (Pengasuh Ponpes) ternama di Kabupaten Indramayu di laporkan ke Mapolda Jabar atas dugaan kasus pencabulan.

Pelapor adalah perempuan berinisial K (50). Sedangkan terlapor adalah PG (74), tokoh sekaligus pengasuh ponpes ternama di Indramayu. Laporan tersebut tertuang dalam nomor LP nya LP/B/212/II/2021 tertanggal 22 Februari 2021.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago membenarkan terkait laporan dugaan pencabulan yang di lakukan PG pemimpin ponpes di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

“Iya betul, kami menerima laporan terkait yang bersangkutan (PG). Kasus masih penyelidikan. Sejumlah saksi sudah di mintai keterangan. Sudah mau gelar perkara,” kata Kabid Humas Polda Jabar seperti di lansir dari halonusantara, Selasa (20/4).

Setelah selesai gelar perkara, kemudian penyidik akan menentukan apakah kasus tersebut memenuhi unsur tindak pidana atau tindak. Jika di temukan ada unsur pidana dan cukup alat bukti, penyidik akan menetapkan tersangka.

“Saat ini kasus sedang di tangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar dan masih berstatus penyelidikan. Kemudian setelah penyelidikan cukup, segera di lakukan gelar perkara,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang di dapat. Bahwa korban (K) mengalami dugaan tindak pidana pencabulan sejak 2018, sehingga korban melaporkan PG ke Polda Jabar.

Kuasa hukum (K), Djoemaidi Anom juga membenarkan atas laporan klainnya tersebut.

“Betul, kami melaporkan PG ke Polda Jabar atas tuduhan pencabulan,” ujar Anom di Mapolda Jabar, Bandung, Kamis (7/4/2021).

Korban (K) adalah Pegawai Pesantren

Anom menjelaskan bahwa korban adalah karyawan di pesantren  (PG) sejak 2016 yang mengurusi soal pangan. Adapun korban (K) sendiri berstatus janda.

“Klien kami ini bekerja di lingkungan yang di kelola oleh (PG). Klien kami terpaksa memenuhi nafsu (PG) ini karena di paksa,” tutur Djoemaidi Anom.

Dalam laporan itu, Djoemaidi menyertakan sejumlah bukti seperti hasil pemeriksaan USG, kwitansi berobat, hingga video.

“Awalnya klien kami tidak mau melaporkan. Tapi karena ada dorongan dari temannya. akhirnya ia mau melaporkan perbuatan itu. Tepat pada 22 Februari melaporkan (PG) ke Polda Jabar,” ucap Anom.

(Ws)

Redaksi

Leave a Comment

Recent Posts

Bapenda Ciamis Sharing Success Story P2DD di Acara Capacity Building Pemda se-Maluku Utara

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Kabupaten Ciamis secara resmi diundang oleh Bank…

8 jam ago

Dani Danial Muhklis Prioritaskan Pemajuan Kebudayaan di Kota Banjar

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Calon Wakil Wali Kota Banjar, Dani Danial Muhklis (Kang Danial) menegaskan…

11 jam ago

Polres Banjar Sosialisasikan Program Makan Siang Gratis untuk Anak Sekolah

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Polres Banjar kembali menggelar kegiatan pembagian makan siang gratis bergizi kepada…

11 jam ago

Debat Kedua Pilbup Pangandaran, Citra dan Ujang Beradu Gagasan

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM - Debat publik kedua Pilbup (pemilihan Bupati dan Wakil Bupati) Pangandaran digelar…

11 jam ago

Rakor Pilkada 2024, Pj Bupati Ciamis Tekankan Kesiapan Sarpras hingga Netralitas ASN

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Pj Bupati Ciamis Budi Waluya menekankan tentang pentingnya  kesiapan sarana dan…

11 jam ago

Bawaslu Kota Banjar Identifikasi 23 Indikator TPS Rawan untuk Pemilu 2024

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Bawaslu Kota Banjar telah melakukan pemetaan kerawanan terhadap Tempat Pemungutan Suara…

12 jam ago