Bupati Pangandaran Jengkel Ditolak Warga saat Tawarkan Solusi Banjir Maruyungsari

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM – Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menunjukkan kekesalannya saat menghadiri pertemuan dengan warga Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, terkait penanganan banjir, pada Sabtu (24/5/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Citra sempat naik pitam ketika tawaran solusi yang ia ajukan ditolak warga

Permasalahan berawal dari usulan warga untuk menjebol tanggul agar debit air dapat terurai dan mengurangi banjir.

Namun, warga Desa Paledah yang terdampak aliran air menolak usulan itu karena khawatir air justru menggenangi permukiman mereka.

Menanggapi konflik tersebut, Citra menggelar mediasi di dua desa. Ia lebih dulu menemui warga Paledah di aula desa.

Dalam dialog tersebut, warga Paledah menolak rencana penjebolan tanggul yang dianggap akan merugikan desa mereka.

Selanjutnya, Citra menemui ratusan warga Maruyungsari di pasar Bogor dekat lokasi tanggul.

Di sana, Citra menyampaikan alternatif solusi yakni pompanisasi sebagai langkah jangka pendek.

Namun, warga Maruyungsari menolak tawaran pompanisasi dan tetap bersikeras menuntut tembok tanggul dijebol.

Suasana sempat memanas saat Citra disoraki warga. Ia pun meminta warga untuk tenang agar dapat melanjutkan penjelasan.

Dalam penuturannya, Citra menegaskan bahwa penanganan banjir membutuhkan biaya besar dan tidak bisa dilakukan secara instan.

Ia juga menawarkan kompensasi bagi warga terdampak, namun tawaran itu pun ditolak warga yang menganggap uang tersebut tidak sebanding dengan kerugian mereka.

Baca Juga : Warga Paledah Tolak Usulan Jebol Tanggul untuk Atasi Banjir di Pangandaran

“Kamu (pemerintah daerah) sudah berusaha memberi solusi, tetapi jika warga tetap ingin menjebol, itu bukan kewenangan kami, melainkan aparat penegak hukum,” tegasnya.

Citra menambahkan bahwa menurutnya tindakan itu dapat melanggar hukum.

Pantauan Pasundannews.com di lokasi, sempat ada ketegangan kembali ketika mantan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata turut hadir dan memberi sambutan.

Sebagian warga sempat meninggalkan lokasi, namun suasana berangsur kondusif usai dilakukan mediasi secara internal bersama perwakilan warga.

(Deni Rudini/PasundanNews.com)