BEKASI, PASUNDANNEWS – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat gelar Sosialisasi, Advokasi dan KIE Program Bangga Kencana bertemakan “Keluarga Berketahanan Cegah Covid-19 Melalui Program Bangga Kencana” di Aula Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada selasa (03/11/20).

Giat tersebut, turut hadir anggota Komisi IX DPR RI drg. Putih Sari, Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Barat Drs. Rahmat Mulkan MM., Sekretaris Dinas Pengendalian dan Perencanaan Keluarga Berencana (DPPKB) Drs. H. Jainin MM., Camat Karang Bahagia, Karnadi.

Pada kesempatan tersebut, drg. Putih Sari dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam masa pandemi peningkatan kualitas keluarga harus tetap berjalan.

“BKKBN diamanahkan untuk tetap meningkatkan kualitas keluarga berencana, walaupun dalam masa pandemi seperti ini, ini harus tetap jalan”, ujarnya.

Sementara itu, Drs. Rahmat Mulkan mengajak kepada para peserta sosialisasi untuk tetap menjaga kesehatan. tidak itu ia mengharapkan agar masyarakat pada situasi pandemi Covid-19 menghindari stunting bagi balita.

Baca Juga: Sosialisasi Pembangunan Keluarga, BKKBN Edukasi Usia Ideal Menikah

“Tetap jaga kesehatan disaat pandemi, agar nanti nya ketika bayi lahir tidak mengalami stunting,” ucapnya.

Selanjutnya, Rahmat sapaan akrabnya menambahkan kepada para orang tua untuk memberikan edukasi terhadap anak anaknya, bahwa usia pernikahan yang sesuai di DPPKB.

“Usia menikah itu kalo di DPPKB itu dianjurkan di usia 21 tahun untuk perempuan, dan 25 tahun untuk laki laki, kenapa demikian karena secara kesehatan reproduksi usia segitu sudah matang, tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Drs. H. Jainin MM yang menghimbau kepada masyarakat agar tetap jaga kebersihan dan kesehatan.

Baca Juga: DPC APDESI Kabupaten Ciamis Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Banjarsari

“Disaat pandemi seperti ini, kita harus tetap jaga kebersihan agar selalu sehat dan terhindar dari covid-19, dan itu pun diajarkan di dalam agama islam,” ucapnya.

Kegiatan tersebut di ikuti 30 peserta dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. (Red)