Menurut Uu, STQ adalah salah satu tanda kebesaran agama. Maka itu, para kafilah harus memiliki niat syiar islam.
“Niatkan juga untuk syiar islam karena STQ ini salah satu tanda kebesaran agama,” ucapnya.
Nasehat selanjutnya yang dikatakan Uu adalah kuatkan tekad dengan memaksimalkan seluruh kemampuan dan mental. Jika hal tersebut sudah terpenuhi, dia optimistis kafilah Jawa Barat dapat menembus posisi tiga besar dalam STQ Nasional XXV.
“Kedua kuatkan tekad untuk jadi juara dan yang ketiga maksimalkan syariat, kemampuan yang ada dikeluarkan juga siapkan mental. Insyaallah seperti target Pak Gubernur bisa juara tiga besar,” katanya.
Selain itu, Uu juga mengatakan bahwa para kafilah Jawa Barat bertalenta dan mempunyai kualitas mumpuni. Bahkan, dia sempat kaget manakala ada seorang kafilah Jawa Barat yang hafal 500 hadist.
“Mereka ada yang sampai hafal 500 hadits tentu saya sebagai komunitas pesantren sangat senang,” katanya.
Uu pun menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat bakal memerhatikan para kafilah. “Saya sudah bicara bahwa perhatian kepada peserta akan ada peningkatan,” tuturnya.
Menurut Uu, para kafilah nantinya akan dibina di pesantren-pasantren untuk persiapan menghadapi STQ selanjutnya dengan seluruh biaya ditanggung Pemdaprov Jawa Barat. Hal itu dilakukan guna merealisasikan visi misi Jabar Juara Lahir Batin.
“Kami ingin ada keseimbangan antara anggaran yang diberikan untuk dunia infrastuktur dengan yang sifatnya keagamaan. Karena Jabar bukan juara lahir saja, tetapi lahir dan batin,” katanya.
STQN XXV sendiri resmi dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Taman Alun-Alun Kapuas, Pontianak. STQN kali ini digelar di lima venue berbeda. Ajang tersebut dihelat sampai 6 Juli 2019 dengan memperlombakan berbagai cabang, yaitu tahfidz 1 dan 5 juz serta tilawah putra putri, tilawah golongan anak dan dewasa putra putri, tahfidz 10 juz, tahfidz 20 juz, tahfidz 30 juz, tafsir bahasa arab, dan lomba hafalan hadist.
Kontingen Jawa Barat mengikutsertakan 100 peserta yang terdiri dari 40 qori dan qoriah, 12 orang pembina, 10 pendamping, dan 38 ofisial.
Leave a Comment