Opini

Balada Covid-19: Antara Nyawa Manusia dan Ketahanan Ekonomi

Oleh : Ichwan Abdillah *)

PasundanNews.com, – Dewasa ini sudah hampir satu bulan sebagian besar wilayah Indonesia terserang bala pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19). Bahkan Covid-19 menimbulkan Mass Panic atau kepanikan massal diseluruh Indonesia. Dan juga persebaran virus ini telah mengalami pertumbuhan terlihat dari jumlah korban yang terus meningkat dari hari ke hari. Dalam mitigasi bencana, pemerintah pusat membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipimpin langsung oleh Letjend Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Tindakan mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat sudah cukup baik dalam menanggapi pandemi yang tengah menghantui masyarakat. Namun, berkaca dari negara-negara yang terlebih dahulu terserang pandemi Covid-19, Indonesia agaknya lamban dalam menentukan status Lockdown (tidak boleh ada yang masuk/keluar dari Indonesia). Nampaknya penetapan status Lockdown ini sangat berat dilakukan karena ada pertimbangan kestabilitasan ekonomi.

Bila menarik jauh linimasa sejarah, Negara Kekaisaran Jepang pernah mengalami hal serupa tapi tak sama. Yaitu ketika Hiroshi dan Nagasaki yang pada saat itu merupakan pusat roda perekonomian Jepang diluluhlantahkan oleh Bom Atom Amerika Serikat. Paska kejadian tersebut kita pasti bertanya mengapa Jepang dapat memulihkan perekonomian Jepang dalam waktu 1 dekade padahal ahli ekonomi pada saat itu menerka bahwa perekonomian Jepang memerlukan lebih dari 50 tahun untuk pulih. Namun sebuah langkah Kaisar Hirohito (Kaisar Jepang pada saat itu) yang perlu digarisbawahi. Sesaat setelah serangan atom tersebut Kaisar Hirohito mengumpulkan seluruh Jendral yang tersisa dan Kaisar Hirohito menanyakan “Berapa Guru yang tersisa?”

Kita sebagai orang awam pasti bertanya-tanya mengapa pemimpin Jepang saat itu menanyakan hal tersebut. Namun Kaisar Hirohito memiliki alasan tersendiri yakni utamanya yang harus diselamatkan adalah Sumber Daya Manusia, karena guru akan membentuk kekuatan pemikiran untuk generasi yang akan terus hidup.
Hemat saya, sebaiknya pemerintah pusat mengutamakan keselamatan warga negara karena apabila pandemi ini terus menggerogoti nyawa warga Indonesia, maka tidak ada artinya memiliki ekonomi kuat tanpa kekuatan sumber daya manusia. Harapannya pemerintah pusat cepat memutuskan status Lockdown, agar tidak ada penyesalan dikemudian hari seperti yang telah terjadi di Italia belakangan ini, serta Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi segenap tumpah darah Indonesia untuk mampu melewati pandemi Covid-19. (Pasundannews / Admin)

*) Kader HMI Universitas Indonesia

Redaksi

Leave a Comment

Recent Posts

Jelang H-1 Lebaran, Arus Mudik Lewati Ciamis Capai Angka 127 Ribu Unit

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ciamis mencatat volume kendaraan melintasi wilayah Ciamis…

2 hari ago

Bank BJB dan Pemkab Garut Tandatangani MoU untuk Peningkatan Layanan Perbankan

PASUNDANNEWS.COM - Bank BJB dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai Penyediaan…

2 hari ago

Haji Geyot Hidupkan kembali Tradisi, Upaya Bank BJB Meriahkan Bulan Ramadhan

PASUNDANNEWS.COM - Bank BJB kembali menghadirkan acara spesial dalam rangka menyambut Ramadan melalui program bjb…

2 hari ago

Bank BJB Tawarkan Slot Lari 5K dan 10K Yumaju Berlebarun, Caranya Nabung di Bank BJB

PASUNDANNEWS.COM - Pecinta olahraga lari, jangan lewatkan keseruan Yumaju Berlebarun 2025! Acara lomba lari yang…

2 hari ago

Bank BJB dan BPSDM Jabar Perkuat Sinergi untuk Tingkatkan SDM

PASUNDANNEWS.COM - Bank BJB melalui bjb University terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di…

2 hari ago

PMI Kota Banjar Layani Pijat Refleksi bagi Pemudik di Posko Lebaran 2025

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjar mendirikan posko siaga Lebaran di…

2 hari ago