cirebon

Awas, Semburan Lumpur di Cirebon, Begini Saran Badan Geologi

Cirebon, PasundannewsSemburan lumpur panas di Cirebon baru-baru ini menjadi perbincangan masyarakat. Sebelumnya di kabarkan lumpur yang mengeluarkan gas yang sempat membunuh hewan ternak warga kini sudah tau asal muasalnya.

Kepala Pusat Survei Geologi pada Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan. Bahwa sumber semburan lumpur  yang muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dari hasil analisis menampilkan kalau gas yang ada di Desa Cipanas berasal dari gas gunung api.

“Penemuan sumber semburan gas kita coba dengan analisis komposisi gas yang terdiri dari karbondioksida. Hidrogen sulfida, serta sulfur dioksida. Kemudian analisis menampilkan gas yang ada pada Desa Cipanas berasal dari gas gunung api,” kata Hendra dalam keterangannya, Senin (7/6/2021).

Hendra berkata, peninjauan lapangan, pengukuran komposisi kimia gas sampai pengujian gas dengan api di coba pada 5-6 Juni 2021.

Baca Juga: Yuk Kenali Komunitas Coffe Jahat, Komunitas Pecinta Mobil Pick Up

Dari data yang di peroleh pihaknya, kemunculan gas di Desa Cipanas telah sangat lama. Namun waktu kemunculannya tidak dapat di ketahui pasti.

Lanjut Hendra, bahwa dari hasil analisis di simpulkan, kalau gas di Desa Cipanas itu beresiko. Dari hasil pengukuran, di temui kandungan gas karbondioksida yang telah melebihi ambang batasan, perihal itu dapat menimbulkan rasa asam di mulut dan menusuk di hidung serta kerongkongan.

Baca Juga: Vaksinasi Lansia di Kota Bandung Terhambat, Ini Kendalanya

Dampak yang ditimbulkan

Begitu juga dengan isi gas hidrogen sulfida sebanyak 17,2 ppm yang dapat menimbulkan iritasi mata pada manusia. Kemudian gas sulfur dioksida yang lebih besar dari 20 ppm, yang bisa menimbulkan iritasi mata serta batuk.

“Bersumber pada parameter tersebut hingga komposisi gas di Desa Cipanas beresiko, perihal ini di perkuat dengan di temuinya sebagian hewan yang mati pada posisi semburan gas,” tutur Hendra.

Baca Juga: Unik, Polsek Pacet Berikan Ayam Hidup Bagi Lansia yang Mau Divaksin

Untuk itu, pesan Hendra, dari hasil analisis tersebut, Ia merekomendasikan supaya masyarakat tidak melaksanakan kegiatan di dalam garis batasan yang sudah dipasang oleh Satpol PP di posisi rembesan.

“Pemerintah desa serta Pemkab Cirebon juga di mohon supaya senantiasa memantau semburan serta berkoordinasi dengan Badan Geologi, Kementerian ESDM,” pesan Hendra.

*Angga*

Feri Johansah

Leave a Comment

Recent Posts

DPD PDIP Jabar Konsolidasikan Kekuatan di Kota Banjar Jelang Kongres VI

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - DPD PDI Perjuangan Jawa Barat melaksanakan konsolidasi internal ke-18 di Kota…

38 menit ago

BKPSDM Ciamis Pastikan Tes CAT PPPK Tahap 2 Berjalan Sesuai Prosedur

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Pemkab Ciamis Jawa Barat resmi menggelar seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja…

9 jam ago

Paguyuban Volley Ball U-40 Jabar-Jateng Resmi Dikukuhkan di Kota Banjar

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Paguyuban Volley Ball U-40 Jabar-Jateng dikukuhkan, pada Minggu (11/5/2025) diadakan di…

1 hari ago

Pemprov Jabar Gencarkan Psikolog Klinis di Puskesmas, Upaya Tekan Angka Depresi

BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menggencarkan penempatan psikolog klinis di sejumlah…

2 hari ago

BKPSDM Ciamis Sampaikan Jadwal dan Lokasi Tes Seleksi PPPK Tahap II, Berikut Penjelasannya

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ciamis menyampaikan penyesuaian…

2 hari ago

Polres Banjar Ungkap Empat Kasus Kriminal dalam Operasi Pekat 2025

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Polres Banjar mengungkap empat kasus kriminal dalam rangkaian Operasi Pekat yang…

2 hari ago