Kota Tasikmalaya

Ada Indikasi Pelanggaran, Pembangunan Puskesmas Mangkubumi di Laporkan ke Kejati

PASUNDANNEWS.COM, BANDUNG – Kabid Aparatur Organisasi Karang Taruna Cibeber Panjang Kota Tasikmalaya, Fiki Ardiansyah mengatakan pihaknya telah melayangkan pengaduan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat terkait adanya indikasi pelanggaran izin pembangunan Puskesmas dan pabrik pengelolaan sampah yang ada di Sambong Jaya Kota Tasikmalaya.

“Upaya ini kami lakukan dalam rangka mengimplementasikan amandemen UUD Negara Republik Indonesia 1945 Tahun 2002 yang mengamanatkan perlindungan Negara terhadap warga Negara Indonesia untuk mendapatkan lingkungan baik dan sehat. Sehingga setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan,” terangnya saat ditemui di Kantor Kejati Jawa Barat Bandung, Senin (10/02/2020).

Lebih lanjut, Fiki menyebut adanya dugaan pelanggaran terhadap UUD akibat pembangunan yang dilakukan. Pembangunan tersebut terindikasi tidak memiliki dokumen mengenai AMDAL yang melibatkan masyarakat. Padahal, UUPPLH no 32 tahun 2009 menyatakan ada sanksi pidana jika ada pelanggaran.

“Salah satu pembaharuan dalam UUPPLH adalah terkait dengan sanksi pidana, yaitu memuat delik formil yang diberlakukan kepada pejabat pemerintah yang berwenang megeluarka izin lingkungan. Ide sanksi pidana terhadap pejabat pemberi izin lingkungan tanpa dilengkapi dengan amdal atau UKL-UPL tertuang dalam pasal 111 ayat 1,” jelasnya.

Ayat tersebut menyatakan Pejabat pemberi izin lingkungan yang menerbitkan izin lingkungan tanpa dilengkapi dengan amdal atau UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

“Bunyi pasal tersebut sudah jelas, apabila izin lingkungan dikeluarkan oleh pejabat terlebih dahulu tanpa adanya Amdal atau UKL-UPL, maka pejabat bersangkutan dikenakan sanksi pidana. Dengan kata lain, AMDAL ataupun UKL-UPL merupakam prasyarat izin lingkungan yang dikeluarkan oleh pejabat. Izin lingkungan ini merupakan persyaratan untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan,” kata Fiki.

Izin lingkungan merupakan instrumen utama hukum lingkungan yang berfungsi mencegah pencemaran maupun perusakan lingkungan. sebagaimana yang dimuat dan diatur secara konkrit melalui Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin lingkungan.

“Ketentuan pasal 111 ayat 1 UUPPLH terkait sanksi pidana terhadap pejabat pemberi izin lingkungan yang tidak dilengkapi AMDAL atau UKL-UPL sudah jelas. Ada sanksi pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun, dan denda paling banyak tiga miliar rupiah,” tegasnya. (pasundannews/admin)

hasim

Leave a Comment

Recent Posts

Bawaslu Kota Banjar Ingatkan Larangan Kampanye Selama Masa Tenang

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Komisioner  Bawaslu Kota Banjar Wahidan, menegaskan semua bentuk kampanye dilarang selama…

3 jam ago

Kapolres Banjar Tinjau Kesiapan Personel dan Sarana Pengamanan TPS Pilkada 2024

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana…

3 jam ago

Polres Banjar Siapkan Ratusan Personel untuk Pengamanan TPS Pilkada Serentak 2024

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Polres Banjar mengejar apel pergeseran pasukan untuk pengamanan tempat pemungutan suara…

3 jam ago

Operasi Mantap Praja Lodaya 2024, Ratusan Personil Lintas Instansi di Pangandaran Diterjunkan

  BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM - Sebanyak 300 personel dari berbagai instansi mengikuti apel pergeseran pasukan…

7 jam ago

Jeje Wiradinata Kembali Jabat Bupati Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM - Pjs Bupati Pangandaran, Benny Bachtiar menyerahkan tugas dan tanggung jawab jabatan…

21 jam ago

Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Ciamis Lakukan Patroli Pengawasan dan Soroti Potensi Pelanggaran

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Masa tenang Pilkada Serentak 2024 merupakan salah satu tahapan sebelum pemungutan…

22 jam ago