Sedari awal, Ruhullah Khumeini telah mengumumkan tujuan perangnya adalah untuk kemerdekaan Palestina dan mendeklarasikan penjajahan yang terjadi di Palestina secara hukum. Setelah revolusi Iran menang, hubungan diplomatik dengan Israel putus dan kedutaannya Israel di Iran menjadi kedutaan Palestina. Dengan dimulainya serangan baru Israel ke selatan Libanon, Ruhullah Khomeini pada tanggal 13 Ramadan 1399 (7/8/1979) mengeluarkan sebuah pesan yang berisi deklarasi hari jumat terakhir bulan ramadan sebagai hari Quds dunia.

Pesan ini disampaikan oleh Ruhullah Khumeini, pemimpin revolusi Iran, beberapa bulan setelah kemenangan revolusi Iran untuk mendukung Palestina. Hari Quds ditetapkan sebagai hari kebangkitan dan persatuan muslim secara universal untuk melawan musuh yang tidak hanya dikhususkan pada Palestina atau Yerussalem.

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) yang juga merupakan organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia, memiliki prinsip dalam Mukaddimah Anggaran Dasar yang menyatakan bahwa kita merupakan bagian dari umat muslim dunia, harus turut serta membangun persaudaraan antara satu dengan yang lain (universal brotherhood) dalam mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.

Sehingga peringatan International Al Quds Day sejalan dengan prinsip ini, dimana ini merupakan peringatan di Hari Jumat terakhir bulan Ramadhan untuk bersama-sama membangun persatuan umat muslim dunia dalam melawan penindasan Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya kepada Palestina. Palestina merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Umat Muslim dunia, dan yang terjadi di Palestina merupakan penindasan dan penjajahan yang begitu nyata.

Sehingga kami PB HMI melalui agenda kegiatan ini, menyerukan kepada seluruh kader-kader HMI dan mahasiswa Islam diseluruh Indonesia untuk terus menyuarakan dan menggelorakan kecaman terhadap penindasan dan penjajahan Israel dan Amerika Serikat kepada Palestina.

PB HMI menuntut kepada Pemerintah Indonesia : Presiden Indonesia Bapak Jokowi dodo untuk terus konsisten memperjuangkan pembebasan-penghentian penjajahan dan penindasan atas Negara Palestina.

Terlebih, Negara Indonesia saat ini memiliki amanah sebagai Dewan Keamanan PBB, sehingga amanah ini perlu ditunaikan sebaik-baiknya dengan agenda utama yaitu pembebasan Palestina dan penghentian penindasan dan penjajahan atas Negara Palestina.

PB HMI juga meminta kepada Pemerintah Indonesia, meskipun Politik Luar Negeri Indonesia itu politik bebas aktif, tapi tetap perlu memiliki prinsip landasan dengan berbasiskan penilaian kepada perlakuan negara tersebut kepada Palestina. Sehingga ada pembobotan dari landasan tersebut untuk membangun kerjasama Indonesia dengan negara lain.

PB HMI menuntut Pemerintah Indonesia untuk memberikan ruang dan porsi lebih kerjasama dengan negara-negara yang tegas dan konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina, sebagai bentuk solidaritas yang jelas dari negara berpenduduk muslim terbesar di Dunia kepada Palestina. Bahkan jikalau perlu, Indonesia mulai mengurangi kerjasama strategis dengan Amerika Serikat, dan negara-negara lain yang tidak mendukung pembebasan Palestina, ataupun negara yang setengah-setengah memperjuangkan ini, jikalau Amerika Serikat dan negara-negara lain masih tetap konsisten bersama Israel melakukan penindasan dan penjajahan terhadap Palestina

Dengan begitu, Indonesia menjadi negara yang memimpin Dewan Keamanan PBB dengan keteladanan, memberikan contoh ketegasan dalam memperjuangkan hak-hak Palestina yang direnggut negara lain.

Hari ini (30/05/2019) PB HMI Bidang Hubungan Internasional melaksanakan Diskusi Publik dan buka puasa bersama dalam rangka memperingati hari Internasional Al-Quds Day yang di laksanakan di Sekretariat PB HMI, kegiatan ini berkat kerjasama dengan pihak Kedutaan Iran.

Achyar Al Rasyid
Ketua PB HMI Bidang Hubungan Internasional
Periode 2018-2020

Artikulli paraprakHMI Cianjur : Demokrasi Adalah Hak Rakyat
Artikulli tjetërKetua Umum HMI Tasik Resmi Dilantik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini